Kasus Corona di Lampung
Diskes Tanggamus Tunggu Hasil PCR 51 Sampel Swab 2 Pasien Covid-19
Dinas Kesehatan Tanggamus selama sepekan terakhir telah mengirimkan 51 sampel swab untuk pengecekan PCR.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Dinas Kesehatan Tanggamus selama sepekan terakhir telah mengirimkan 51 sampel swab untuk pengecekan PCR.
Menurut Kasi Survailance dan Imunisasi Diskes Tanggamus Bambang Sutejo, sampel tersebut lanjutan dan turunan dari pasien 05 dan 06, serta dugaan terkait kasus di luar daerah.
"Sekarang kami masih menunggu hasil semuanya. Apa pun hasilnya kami terima dan jika positif segera laksanakan tindakan lanjutan," kata Bambang, mewakili Kadiskes Taufik Hidayat, Jumat (18/9/2020).
Ia merinci dari semua sampel tersebut terbagi 36 dari kasus 06, lalu delapan sampel dari kasus 05.
Di luar itu ada yang terkait yakni lima sampel dari rapid tes kasus 06 yang kemarin hasilnya reaktif.
Dua sampel dari Puskesmas Gisting terkait kasus 05, serta orang yang baru kerja dari Jakarta.
• Masyarakat Tanggamus Tak Patuh Protokol Kesehatan Dihukum Pungut Sampah
• Rapid Test Massal di Pasar Kota Agung Tanggamus, 5 Orang Reaktif
"Itu adalah salah satu fokus kami berupa tracing dan testing terhadap semua yang berkaitan dan dugaan kasus Covid-19. Dan kami berupaya pemeriksaan real time saat dugaan kasus ditemukan," terang Bambang.
Hal itu untuk mendeteksi secara dini adanya kasus dan penyebarannya, sehingga radius penyebaran bisa diminimalisasi. Begitu juga jumlah kasus dan pasiennya.
Selanjutnya untuk 14 orang yang selama ini dirawat di RSUD Batin Mangunang, Kota Agung dengan kode pasien 13 sampai 26 kondisinya makin membaik.
Sebab sejak awal mereka adalah orang tanpa gejala dan langsung ditangani cepat.
Untuk langkah selanjutnya, karena tidak ada yang mengalami perburukan kondisi maka diupayakan isolasi lanjutan di luar RSUD Batin Mangunang.
Sebab di rumah sakit juga tidak ada penanganan medis yang serius karena kondisi mereka baik semua.
"Kami masih rencana untuk isolasi di luar rumah sakit, tapi harus tempat khusus dan di dalamnya tetap dilakukan pemantauan, dan mereka belum boleh keluar sampai negatif Covid-19," terang Bambang.
Untuk lokasi, sementara ini pihaknya masih membahas bersama tim gugus tugas, pihak rumah sakit, aparat kecamatan, dan aparat keamanan.
Hal itu untuk menghindari penolakan dari warga sekitar lokasi dan juga sistem pengawasannya bagi mereka yang sedang diisolasi. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)