Tribun Pringsewu

Anaknya Disuruh Keluar Beli Jajanan, Ayah di Pringsewu Tewas Gantung Diri di Dalam Rumah

uang Rp 10 ribu itu diberikan AP kepada anak-anaknya untuk mengalihkan perhatian supaya AP leluasa melancarkan aksinya bunuh diri.

Shutterstock
Ilustrasi. Anaknya Disuruh Keluar Beli Jajanan, Ayah di Pringsewu Tewas Gantung Diri di Dalam Rumah 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Robertus Didik

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Uang sejumlah Rp 10 ribu menjadi kenangan terakhir bagi anak-anak AP (26), seorang kepala keluarga di Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Pringsewu.

Pasalnya, uang Rp 10 ribu itu diberikan AP kepada anak-anaknya untuk mengalihkan perhatian supaya AP leluasa melancarkan aksinya bunuh diri.

AP dengan uang Rp 10 ribu meminta anak-anaknya, Fandi dan Lulu keluar rumah untuk membeli jajan.

Sementara istrinya, Suheti sedang bekerja di salah satu toko wilayah setempat.

Saat sendiri di rumah, AP melakukan tindakan bunuh diri, dengan cara gantung diri di ruang tengah rumahnya.

"AP ditemukan tewas dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali tambang, Selasa, 22 September 2020, sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kapolsek Pardasuka AKP Lukman Hakim, Rabu, 23 September 2020.

Pelajar SD di Pringsewu Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi, Penyebabnya Masih Misterius

16 Warga Lampung Tengah Tertular Covid-19 dari Teman

Dilanjutkan Lukman, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya, Fandi dan Luluk serta istri korban Suheti.

Lukman mengatakan, petugas Polsek Pardasuka telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Kemudian melalukan olah TKP, dan identifkasi terhadap jasad korban.

Lukman menuturkan, hasil pemeriksaan bersama petugas medis dari Puskesmas Pardasuka ditemukan ciri khas bunuh diri.

Lukman menuturkan, saat korban melakukan gantung diri, di rumahnya hanya ada korban sendiri.

"Anak korban sedang pergi membeli jajan, istrinya sedang bekerja di toko salah seorang warga yang tidak jauh dari rumah korban," kata Lukman.

Korban, lanjut dia, sempat memberi uang Rp 10 ribu kepada kedua anaknya dan menyuruh kedua anaknya untuk pergi membeli jajan.

Kapolsek menduga, AP nekat bunuh diri karena terhimpit persoalan ekonomi.

"Keterangan istri korban kepada petugas, motif suaminya kemungkinan nekat mengakhiri hidup diduga karena faktor himpitan ekonomi" pungkasnya. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved