Tribun Bandar Lampung

Warga Bandar Lampung Keluhkan Angkutan Umum 'Ngetem' di Pinggir Pasar Ramayana

Jalan Raden Intan, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, menjadi salah satu di antara sejumlah titik rawan kemacetan di Kota Tapis Berseri.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Warga Bandar Lampung Keluhkan Angkutan Umum 'Ngetem' di Pinggir Pasar Ramayana. 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id V Soma Ferrer

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kemacetan lalu lintas menjadi hal yang yang sudah biasa dirasakan oleh masyarakat Bandar Lampung, khususnya pada jam-jam ramai, seperti pagi, sore dan pengujung pekan.

Jalan Raden Intan, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, menjadi salah satu di antara sejumlah titik rawan kemacetan di Kota Tapis Berseri.

Minggu (27/8/2020), Tribunlampung.co.id memantau, sejumlah angkutan kota atau angkot tampak berjajar pada salah satu titik di jalan tersebut.

Tepatnya di persimpangan Jalan Raden Intan dan Jalan Pemuda atau lebih dikenal dengan belokan (tikungan) Pasar Ramayana.

Sederet angkot berbagai jurusan nampak menyempatkan diri untuk singgah disana mencari penumoang. Diantaranya seperti angkot dengan rute Tanjungkarang-Rajabasa- Tanjungkarang-Garuntang, Tanjungkarang-Sukarame, Tanjungkarang-Waykandis, Tanjungkarang-Telukbetung dan Tanjungkarang-Kemiling.

Pantauan Tribunlampung.co.id, tidak ada petugas yang mengatur angkot-angkot ini.

Meskipun terdapat sekat pembatas antara jalan Raden Intan dengan titik ngetem angkot itu, posisi angkot yang berjejer tak jarang menghadirkan kemacetan.

"Mungkin maksudnya bagus, untuk stend by sebelum angkot sejurusannya datang. Tapi karena ngetem itu kadang suka terjadi macet," ujar Ajeng (24), salah seorang warga yang ditemui reporter di lokasi.

"Ya mungkin ada baiknya kalau ada yang mengatur, supaya paling tidak macetnya ga terlalu parah," kata dia.

Sementara warga lain mengatakan kekhawatirannya terhadap banyaknya angkot yang ngetem tersebut.

"Kadangan sopir dan penumoangnya juga tidak pakai masker. Ya khawatirnya itu sih, mana di sini lokasi perbelanjaan kan, jadi banyak orang. Khawatir saja sama persebaran virus corona," ujar Dika (30), warga Kecamatan Sukarame.

(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved