Selalu Dicap Galak Setiap Jadi Juri Master Chef Indonesia, Ini Pengakuan Jujur dari Chef Juna

Chef Juna melanjutkan, selama ini banyak orang yang mengira makanan kesukannya adalah somay.

"Jadi gue lebih suka makanan Bali. Cuma orang kadang salah kaprah gue kan sering bilang somay itu yang paling tidak bisa dilawan, jadi kalau dikasih selalu makan," lanjutnya.

Pria berambut gondrong ini bercerita, dia lama tinggal di Bali, sebelum akhirnya berkuliah di Jakarta dan menetap di Amerika Serikat.

"Di Amerika 13 tahun. Sebelum berangkat ke AS saya besar di Bali, 93 tamat SMA, sampai 97 kuliah di Jakarta, tapi setiap liburan pergi ke Bali," ucap Chef Juna.

• VIDEO Atries Angel, Mantan Kekasih Chef Juna Tunangan dengan Pembalap Tajir

Kesal pada Chef Arnold

Chef Juna Rorimpandey mengungkapkan kebiasaan Chef Arnold Purnomo yang kerap membuatnya merasa kesal.

Chef Juna dan Chef Arnold diketahui sama-sama menjadi juri dalam acara Master Chef Indonesia.

"Kesal karena dia selalu on time," kata Juna saat menjadi bintang tamu dalam vlog di kanal YouTube Arnold.

Chef Juna bercerita, biasanya dia sengaja mengulur waktu untuk tiba di lokasi syuting Master Chef karena proses syuting selalu mundur dari waktu yang ditentukan.

Namun, tidak bagi Chef Arnold. Pasalnya, ia selalu datang ke lokasi tepat waktu.

"Saya orangnya selalu on time tapi syuting Master Chef selalu terlambat. Jadi, saya dengan sengaja datang mundur, tetapi masih on time," tutur Juna.

"Saya datang mundur pun masih nunggu. Bapak satu ini (Arnold) sudah tahu syutingnya pasti mundur, dia tetap aja datang on time," kata Chef Juna melanjutkan.

Hal itu membuat Juna merasa bersalah karena selalu datang lebih lama dari Arnold.

"Kan jadi saya kadang-kadang datang tuh agak enggak enak gitu loh. Padahal saya juga enggak terlambat sebenarnya, kesalnya di situ aja," ujar Juna.

"Tapi secara kerjaan kita enggak ada kesal-kesal, kita santai," kata Arnold menimpali.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tentang Chef Juna, Makanan Favorit hingga Tanggapan Dinilai sebagai Juri Galak"