Tribun Bandar Lampung
Dosen Positif Covid-19, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Lampung Berlakukan Lockdown
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung akan memberlakukan lockdown di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Hardiansyah Kusuma
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung akan memberlakukan lockdown di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Lockdown sesuai surat keputusan dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang berlaku dua minggu ke depan.
Hal ini dilakukan karena adanya salah satu tenaga pendidik atau dosen di fakultas tersebut yang terpapar Covid-19.
Menanggapinya, Rektor UIN Raden Intan Lampung Moh Mukri mengatakan, kampusnya sudah lama melaksanakan pelayanan secara daring karena pandemi Covid-19.
“Hanya pejabat yang ngantor. Tapi karena kemarin Tarbiyah ada salah satu dosennya terkena Covid-19, maka kami khawatir jika bertemu atau janjian dengan mahasiswa atau hal lainnya. Kalau untuk Tarbiyah seperti edaran Bu Dekan itu juga hasil rapat dengan pimpinan untuk Tarbiyah di-lockdown dulu. Kalau untuk perkuliahan mulai hari ini dan tetap dilaksanakan online seperti sebelumnya,” beber Mukri kepada Tribunlampung.co.id, Senin (5/10/2020).
Namun, Mukri meminta semua pihak tidak menganggap orang yang terjangkit Covid-19 sebagai aib.
• Kasus Covid-19 Melejit, Ada 37 Kasus Baru di Lampung
• Satgas Covid-19 Bandar Lampung Imbau Hindari Penyebaran Antarwarga
Akan tetapi, jadikan hal tersebut untuk mengedukasi masyarakat untuk terus menggunakan masker, taat asas protokol kesehatan, dan juga menghindari kerumanan.
“Itu kita lakukan semua. Sekarang ketika ada salah seorang dosen kena Covid-19, jangan sampai terkesan sebagai aib dan ditutup-tutupi. Justru hal ini diambil hikmahnya untuk mengedukasi masyarakat dan membangun kesadaran karena sampai hari ini kita belum tahu kapan pandemi ini akan berakhir,” kata Mukri.
“Jadi sikap kami seperti itu bagaimana ketika ada kejadian seperti ini kita ambil hikmah dan juga belajar dan untuk sadar. Sekarang untuk menegur teman, kawan itu nggak usah lagi ragu kalau teman ada yang tidak pakai masker. Kemudian berkerumun kita tegur. Tujuannya adalah untuk menjaga keselamatan bersama,” sambung Mukri. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Hardiansyah Kusuma)