MotoGP 2020

Setim dengan Rossi di Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli Merasa Tersanjung

Pebalap Petronas Yamaha SRT Franco Morbidelli merasa senang dan tersanjung bisa satu tim bersama Valentino Rossi di MotoGP 2021 mendatang.

Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Daniel Tri Hardanto
AFP/LLUIS GENE
Ilustrasi. Setim dengan Rossi di Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli merasa tersanjung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pebalap Petronas Yamaha SRT Franco Morbidelli merasa senang dan tersanjung bisa satu tim bersama Valentino Rossi di MotoGP 2021 mendatang.

Terlebih, Valentino Rossi adalah pebalap legendaris di kelas MotoGP, yang juga merupakan mentornya kala menimba ilmu di VR46 Academy, milik The Doctor.

Ya, Valentino Rossi dan Franco Morbidelli bakal bahu-membahu membela tim Petronas Yamaha SRT pada musim depan.

Keputusan tersebut usai Valentino Rossi bersama Petronas Yamaha SRT resmi mengumumkan perpanjangan kontrak satu musim dari Yamaha untuk MotoGP 2021.

Keputusan rider berjuluk The Doctor itu untuk bergabung bersama Petronas Yamaha SRT disambut antusias oleh Franco Morbidelli yang akan menjadi rekan setimnya.

Franco Morbidelli yang musim ini sedang menunjukkan performa menanjak mengaku tidak mempunyai pandangan apa pun setelah Valentino Rossi akan berlabuh ke timnya.

"Saya tidak pernah benar-benar memikirkan arti bertandem dengan Valentino Rossi di tim ini," kata Franco Morbidelli, dilansir dari The Race.

Pebalap asal Italia itu hanya bisa merasa senang dan menilai ini akan menjadi momen yang tidak akan pernah bisa dilupakan sepanjang hidupnya.

"Saya rasa saya harus mulai memikirkannya karena yang pasti menjadi rekan setim dari seorang legenda seperti Valentino Rossi menjadi hal yang hebat dan keren," ucapnya lagi.

"Momen ini akan menjadi sesuatu yang akan terus saya ingat dalam sepanjang hidup saya," sambung rider yang musim ini menjadi rekan satu tim Fabio Quartararo itu.

Lebih jauh lagi, Franco Morbidelli mengaku tidak takut dirinya akan dilupakan oleh orang-orang, setelah menjadi partner dari pemegang tujuh kali gelar juara di kelas utama itu.

Menurutnya, selama ini semua orang lebih mudah mengingat tim apa yang pernah diperkuat oleh Valentino Rossi, dari pada siapa Pebalap yang pernah menjadi rekan duetnya.

"Tapi menurut saya, itu adalah sesuatu yang hanya saya dan beberapa orang lain yang akan ingat," imbuh Franco Morbidelli.

"Karena menurut saya orang-orang tidak mengingat siapa yang pernah menjadi rekan setim Valentino Rossi, paling-paling mereka hanya akan mengingat tim yang pernah dibelanya," ucap Morbidelli.

Valentino Rossi Nilai Persaingan MotoGP Musim Ini Jauh Lebih Sengit

Pebalap Monster Energy Yamaha Valentino Rossi, mengungkap faktor yang membuat MotoGP berjalan lebih sengit dari sebelumnya.

Musim 2020 menjadi musim ke-25 Valentino Rossi pada ajang Grand Prix, sejak melakoni debut di kelas 125cc pada 1996.

Perjalanan karier yang panjang membuat Valentino Rossi sudah merasakan berbagai rivalitas sengit dalam perebutan gelar juara dunia, khususnya di kelas tertinggi.

Valentino Rossi merasa persaingan di kelas utama MotoGP semakin hari semakin sengit dan hal itu terlihat jelas pada musim ini.

Terlepas dari absennya sang juara bertahan Marc Marquez, semua Pebalap mempunyai peluang yang sama untuk bisa berada di podium.

Buktinya, sudah ada 13 Pebalap berbeda yang mampu finis tiga besar.

Musim 2020 sudah menyamai rekor serupa pada 2004 meski masih ada enam seri tersisa.

Soal kemenangan pun juga sama.

Sudah ada enam Pebalap berbeda yang mampu merebut kemenangan dari delapan balapan musim ini.

Hal itulah yang menjadi sorotan The Doctor.

Valentino Rossi menilai ada beberapa faktor, yang membuat jalannya kompetisi MotoGP semakin sengit.

Valentino Rossi menyoroti penyeragaman teknis.

Keputusan MotoGP menunjuk pemasok tunggal untuk ban dan perangkat elektronik (ECU), terbukti sukses memangkas gap di antara tim-tim yang berlomba.

"Anda harus memahami mengapa kami semua bisa mempunyai jarak yang rapat, ini bisa jadi karena faktor-faktor teknis," kata Rossi, dilansir dari Speedweek.

"Kami semua mempunyai ECU yang sama dan ban yang sama. Dulu, mungkin, Pebalap pabrikan atau lima teratas mendapat [sparepart] yang sedikit lebih baik," tambahnya

Selain faktor teknis, Rossi menilai bahwa profesionalisme yang ditunjukkan pembalap-Pebalap modern juga mempunyai andil yang cukup besar.

"Mungkin juga ini dikarenakan profesionalisme yang lebih baik, persiapan yang lebih baik dari para pembalap," kata Rossi.

"Menurut saya, aspek ini juga sangat berbeda dengan 15 tahun lalu," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Tama Yudha Wiguna)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved