Tribun Lampung Selatan
Nelayan Perlu Waspadai Potensi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Pesisir Lampung
Angin kencang di wilayah pesisir ini berpotensi adanya gelombang tinggi. Terutama untuk pesisir barat, teluk Lampung dan juga di perairan pesisir.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribunlampung.co.id Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Adanya angin kencang di sebagian wilayah pesisir Lampung dalam dua hari terakhir, perlu menjadi perhatian para nelayan yang hendak melaut.
Angin kencang di wilayah pesisir ini berpotensi adanya gelombang tinggi.
Terutama untuk pesisir barat, teluk Lampung dan juga di perairan pesisir Lampung Selatan.
Kepala kantor BMKG Maritim Lampung, Andi Cahyadi mengatakan, akhir September dan awal Oktober ini masuk musim pancaroba.
Peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan di akhir tahun.
• BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang di Lampung
• Bertambah 2 Kasus Baru Covid-19 di Sidomulyo, Hasil Tracing Pasien Nomor 75
• Polres Lampung Selatan Ringkus Sindikat Pencuri Tiang PT Telkom
Peralihan musim ini berpotensi menghadirkan fenomena cuaca ekstrim berupa hujan lebat yang disertai angin kencang.
Menurut Andi, adanya peningkatan kecepatan angin berpotensi menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan. Seperti di Pesisir Barat Lampung, Teluk Lampung dan Lampung Selatan.
“Ini musim pancaroba. Fenomena cuaca ekstrem yang sering terjadi hujan lebat disertai angin kencang,” ujarnya kepada Tribunlampung, Selasa (6/10/2020).
Lebih lanjut Andi mengatakan, untuk curah hujan saat ini dipengaruhi oleh faktor La Nina.
Yakni hangatnya anomali suhu muka air laut.
Sehingga awan hujan banyak tumbuh yang pada akhirnya menambah volume air hujan.
“Untuk masyarakat nelayan di Pesisir Barat Lampung, Pesawaran, Lampung Selatan, Teluk Lampung dan Panjang perlu mewaspadai angin kencang dan kenaikan level air laut,” kata Andi.
Saat ditanya kondisi jalur penyeberangan ferry lintasan pelabuhan Bakauheni–Merak.
Dirinya menegaskan untuk kondisi prakiraan cuaca di selat Sunda Utara yang menjadi jalur penyeberangan kapal ferry relatif aman.
Kecepatan angin untuk di perairan sekitara pelabuhan Bakauheni mencapai 15 knot.
Begitu juga dengan di sekitaran pelabuhan Merak, Banten.
Sedangkan untuk ketinggian gelombang di jalur penyeberangan 0,5 -1,25 meter. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)