Video Berita

Dosen di Surabaya Janjikan Nilai A bagi Mahasiswa Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja

Dosen Universitas Wijaya Surabaya, Umar Sholahudin akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang berdemonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja

Penulis: Bambang Irawan | Editor: Ridwan Hardiansyah
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ilustrasi. Dosen di Surabaya Janjikan Nilai A bagi Mahasiswa Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang dosen Universitas Wijaya Surabaya, Umar Sholahudin akan memberikan nilai A bagi mahasiswanya yang berdemonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Surabaya.

Menurutnya, terjun ke jalan dirasa menjadi sarana belajar yang lebih efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan, dibandingkan hanya mengikuti pelajaran daring.

"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif."

'"Agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar Sholahudin.

Hal itu karena Omnibus Law UU Cipta Kerja akan berdampak bagi mahasiswa ketika bekerja.

Video Detik-detik Mahasiswa Tercebur Selokan Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja di DPRD Jateng

Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh di Malang, Bunyi Ledakan Terdengar

Saksikan video berita selengkapnya di bawah ini.

Sebab, disahkannya UU tersebut akan memengaruhi kondisi mahasiswa ketika terjun ke dunia lapangan kerja.

"Omnibus Law tidak hanya berdampak bagi buruh tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," tutur Umar.

Ingatkan protokol kesehatan

Meski menjanjikan nilai A bagi mahasiswa yang ikut berdemo, Umar tetap meminta mereka menjalankan protokol kesehatan.

Imbauan ini diberikan untuk menekan penyebaran Covid-19 di tengah pandemi.

"Menjaga jarak dan memakai masker wajib dilakukan saat aksi turun ke jalan," ujar Umar.

Umumkan pemberian nilai A melalui Facebook

Aksi menolak omnibus law UU Cipta Kerja di Surabaya dilakukan pada Kamis (8/10/2020) di sejumlah lokasi seperti di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Gedung DPRD Jatim Jalan Indrapura dan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan.

Sehari sebelumnya atau pada Rabu (7/10/2020), Umar mengumumkan perihal nilai A kepada mahasiswa melalui akun Facebooknya.

"Buat mahasiswa saya yang ikut demo Tolak UU Cilaka bersama buruh untuk mata kuliah Gersos&Pembangunan saya kasih nilai A #TolakUUCilaka," tulis Umar dalam unggahannya.

Kencan Pertama Berakhir Tragis, Pria Tewas Setelah Mobilnya Tabrak Tembok Makam

Perbedaan Pesangon di UU Cipta Kerja

Ricuh di Malang

Sementara, aksi demo menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja ricuh di depan DPRD Kota Malang, Kamis (8/10/2020).

Pantauan Kompas.com, kericuhan terjadi sekitar pukul 11.45 WIB.

Kericuhan demo menolak Omnibus Law itu terjadi tidak lama setelah massa aksi berkumpul memenuhi Jalan Bundaran Tugu.

Ketika itu, sebagian massa aksi baru saja tiba di depan gedung DPRD Kota Malang.

Mobil komando yang disiapkan masih berusaha masuk ke depan.

Kericuhan bermula ketika massa menolak UU Cipta Kerja yang berada tepat di depan gedung DPRD Kota Malang, melempari gedung tersebut.

Pagar kawat yang dipasang polisi dirusak dan ditarik ke belakang.

Massa semakin brutal.

Bunyi ledakan terdengar dari tengah-tengah massa aksi.

Tidak lama kemudian, muncul api di tengah kerumunan.

Massa menolak Omnibus Law juga menyalakan flare.

Massa menaiki pagar tembok gedung DPRD Kota Malang.

Massa merangsek masuk ke halaman gedung.

Polisi yang berjaga lantas memukul mundur para demonstran dengan menembakkan gas air mata.

Massa aksi berhamburan lari ke belakang.

Mereka terbelah.

Sebagian lari ke arah Stasiun Malang Kota.

Sebagian mundur ke depan Hotel Tugu.

Akibat kericuhan itu, bekas lemparan dan pecahan kaca berserakan di depan pintu gedung DPRD.

Sampai saat ini, massa aksi masih bertahan.

Mereka berorasi di depan Hotel Tugu.

Sementara, polisi masih siaga berjaga di depan gedung DPRD.

Untuk sementara ini, jalan tepat di depan DPRD Kota Malang masih kosong.

Massa berorasi dari kejauhan.

Pria Berusaha Masuk Barisan Pendemo di Banjarmasin, Diteriaki Polisi Bawa Senjata Tajam

Kabar 3 Ketua BEM di Tengah Demo Tolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, Dulu Viral saat Demo UU KPK

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Videografer Tribunlampung.co.id/Bambang Irawan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved