Piala Pangdam II Sriwijaya
Lampung Sabet 2 Gelar di Piala Pangdam II Sriwijaya 2020
Tim tenis Lampung menyabet dua gelar juara turnamen tenis Piala Pangdam II Sriwijaya 2020.
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Tim tenis Lampung menyabet dua gelar juara di turnamen tenis Piala Pangdam II Sriwijaya 2020.
Pasangan M Faried Cholidi/Ngadiso meraih titel juara di nomor ganda putra perorangan KU 100.
Sementara di KU 110, gelar dibawa pulang duet Sutadi Rusman/Mulyadi Kuat.
Dalam partai final di lapangan tenis Pengprov Pelti Sumsel kompleks Pakjo, Palembang, Minggu (11/10/2020) petang, Faried/Ngadiso membuat kejutan dengan menjungkalkan wakil tuan rumah Ady Syahriansyah/Hery Perkuto.
Meski hanya diunggulkan di tempat kedelapan, Faried/Ngadiso meraih kemenangan telak dengan skor 8-1.
Sementara di final KU 110, Sutadi Rusman/Mulyadi Kuat yang merupakan unggulan kedua mampu menundukkan unggulan utama asal Bangka Belitung, Didik Amis/Anas Akbar, dengan skor mencolok 8-2.
• Sutadi Rusman/Mulyadi Kuat Melaju ke Semifinal Piala Pangdam II Sriwijaya 2020
• Soetiyono/Yasril Nyaris Permalukan Unggulan 1 Piala Pangdam II Sriwijaya 2020
• Kalahkan Djokovic, Nadal Juara Roland Garros 13 Kali

Seusai pertandingan, Sutadi Rusman mengaku bersyukur bisa meraih gelar juara.
Ia juga berterima kasih atas dukungan yang diberikan suporter, khususnya Wakil Wali Kota Metro Djohan, yang hadir langsung di lapangan.
“Pertama-tama kami ucapkan syukur alhamdulillah. Berkat doa dan support temen-temen, kami bisa meraih juara,” kata pemilik sapaan Adi Rusman ini.
Menurut Adi Rusman, gelar ini bisa menjadi pelipur lara atas kegagalan tim Korem 043/Garuda Hitam dan Pengprov Pelti Lampung (2 tim) di nomor beregu.
Menurunkan tiga tim, Lampung hanya mampu menjejak babak delapan besar.
Itu setelah Pelti Lampung A disisihkan Pelti Sumsel A dengan skor 3-0.
Sementara Korem 043 dan Pelti Lampung B gagal lolos dari fase penyisihan grup.
“Ini adalah penyembuh kegagalan di beregu. Semua pemain pada (nomor) perorangan bermain maksimal dan lepas," tutur Adi.