Tribun Lampung Utara
Tari Tibak Asal Lampung Utara Wakili Lampung dalam Pekan Kebudayaan Nasional 2020
Tari Tibak dari Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 10 karya perwakilan daerah hasil kurasi pergelaran Pekan Kebudayaan Nasional 2020.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Anung Bayuardi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG UTARA -Tari kreasi Tari Tibak (Tari Daun Pisang) dari Kabupaten Lampung Utara menjadi perwakilan Provinsi Lampung dalam Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) tahun 2020.
Dijelaskan, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Utara, Nani Rahayu masuknya Kabupaten Lampung Utara sebagai perwakilan Provinsi Lampung di PKN tahun 2020 ini berdasarkan Surat Direktur Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 7347/F.F1/KB/2020 tanggal 14 September 2020 perihal Perubahan Konsep Pekan Kebudayaan Nasional dan Partisipasi Daerah.
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Tari Tibak dari Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 10 karya perwakilan daerah hasil kurasi pergelaran Pekan Kebudayaan Nasional Tabun 2020.
Seperti diketahui bersama, sejak Kamis 8 Oktober 2020, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Utara melalui Bidang Kebudayaan menerima rombongan Tim kreatif dr Direktorat Kebudayaan yang turun ke Lampung Utara untuk langsung mengambil video tari tersebut.
"Pengambilan video ini akan serentak diputar melalui laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada bulan November 2020 mendatang," katanya, Selasa 13 Oktober 2020
Dijelaskannya, kedatangan tim dari Kemendikbud, untuk mengambil gambar yang akan menjadi referensi dalam pekan budaya nasional mendatang. Mereka berasal dari Direktorat Jendral Kebudayaan. Pengambilan gambar seni budaya Tari Tibak (daun pisang) ini dilakukan di Desa Bumi Agung Marga, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara.
Lebih lanjut disampaikan oleh Yuk Nani, sapaan akrabnya, bahwa pada saat mengikuti seleksi ada 3 kesenian yang menggambarkan adat budaya Lampung yang diajukan ke pihak Kemdikbud, dan Alhamdulillah tari kreasi yang berhasil lulus kurasi.
Pengambilan gambar atau video saat ini dilakukan di Desa Bumi Agung disesuaikan dengan salah satu kriteria pengambilan gambar yang diberikan dan bertujuan untuk menggambarkan secara nyata kehidupan asli masyarakat Lampung tanpa mengurangi makna sebenarnya terhadap seni yang akan ditampilkan itu.
"Sengaja kita ambil disini, mengambil latar belakangnya, sebab ada rumah-rumah adatnya, sehingga masuk dalam kriteria," ujarnya.
Nani juga menjelaskan Tari Tibak mempunyai filosofi bahwasanya daun pisang sangatlah bermanfaat bagi masyarakat Lampung.
Masyarakat Lampung sejak dahulu menggunakan daun pisang untuk membuat sekubal, memepes ikan dan lain sebagainya, bahkan daun pisang juga kerap dipakai masyarakat untuk alat berteduh bila kehujanan
"Makna dari daun pisang itu penting bagi masyarakat disini, karena dari daunnya dipakai masyarakat membungkus olahan masakan tradisional. Inilah yang kami angkat untuk mengangkat nama daerah. Tidak hanya ditingkat provinsi, namun juga ditingkat nasional," imbuhnya. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)