Liputan Eksklusif Tribun
ASN, Pengusaha, hingga Anggota Dewan Koleksi Sepeda sampai Rp 100 Juta saat Pandemi Covid-19
Sepeda booming semasa pandemi Covid-19 dan memasuki new normal. Warga Lampung pun ramai-ramai mengikuti tren bersepeda.
Ia memiliki tiga unit sepeda MTB senilai belasan juta rupiah.
Tiga unit sepeda itu meliputi satu unit merek Thrill Ricochet senilai Rp 7,5 juta dan dua unit Polygon Premier masing-masing sekitar Rp 4 juta dan Rp 2 juta.
Sri juga tak mempermasalahkan harga sepedanya yang mencapai belasan juta demi kesehatan.
Di tengah kondisi masih pandemi Covid-19 dan memasuki new normal, ia bersepeda hampir setiap hari dengan rute di sekitar rumah.
"Kalau akhir pekan begini, saya bareng rombongan anggota DPRD Bandar Lampung lainnya keliling kota," katanya, Sabtu (17/10/2020).
Bagi Sri, penting mengikuti anjuran pemerintah untuk menjaga kondisi tubuh tetap prima.
Melalui olahraga, di antaranya dengan bersepeda, imun tubuh akan terjaga untuk menangkal virus, termasuk Covid-19.
"Kesehatan paling utama. Pada masa pandemi ini, kita harus meningkatkan imun tubuh," ujarnya.
Harga dan Rupa
Warga Lampung lainnya yang "terpapar" booming sepeda semasa pandemi Covid-19 adalah Satya Utama.
Pria berusia 37 tahun ini membeli sepeda merek Brompton seharga Rp 45 juta pada Maret lalu.
"Beli sepeda karena mau rutin olahraga. Supaya menjaga imun tubuh di tengah pandemi Covid-19," katanya, awal pekan lalu.
Soal harga sepeda yang mencapai puluhan juta, Satya menganggapnya sebanding dengan kualitas.
"Ada harga ada rupa," ujar aparatur sipil negara (ASN) di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Lampung ini.
"Walaupun harganya tinggi, tapi sepeda Brompton bisa dilipat, mudah dibawa ke manapun. Ringan juga. Jadinya nyaman dan tidak cepat lelah kalau bersepeda jarak jauh. Kalau sepedanya berat, sebentar sebentar lelah," sambungnya.