Pilkada Metro 2020

Bawaslu Lampung Minta Media Massa Proaktif Awasi Kampanye Pilkada Metro 2020

Bawaslu Lampung meminta media massa turut serta proaktif dalam pengawasan kampanye calon wali kota dan wakil wali kota Metro.

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak
Bawaslu gelar dialog pengawasan kampanye bagi media massa di masa pandemi Pilkada 2020, Rabu (21/10/2020). Bawaslu Lampung Minta Media Massa Proaktif Awasi Kampanye Pilkada Metro 2020. (Tribunlampung.co.id/Indra Simanjuntak) 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Indra Simanjuntak

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Bawaslu Lampung meminta media massa turut serta proaktif dalam pengawasan kampanye calon wali kota dan wakil wali kota Metro.

"Masa kampanye akan berakhir 5 Desember. Nah, saat ini tentu berbeda dari pilkada sebelumnya. Karena kita di tengah pandemi Covid-19," ujar Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah saat diskusi pengawasan kampanye bagi media massa di masa pandemi Pilkada 2020 di LEC Kartika, Rabu (21/10/2020).

Dijelaskannya, jika dulu kampanye bisa ramai dihadiri dan ada kerumunan banyak orang, saat ini tidak lagi diperbolehkan.

Pihaknya juga mendorong agar pasangan calon memanfaatkan kampanye secara daring.

"Kita melakukan pengawasan pada beberapa hal. Seperti kampanye terbatas, tatap muka, daring, iklan, hingga debat publik dan lainnya. Tapi kita juga fokus pada penerapan protokol kesehatan, netralitas ASN, dan politik uang," bebernya.

Baca juga: Jelang Pilkada ASN Metro Diminta Jaga Netralitas

Baca juga: Bawaslu Lampung Sudah Tertibkan 42.609 APK di 8 Kabupaten dan Kota Penyelenggara Pilkada

Dijelaskannya, untuk media sosial, setiap paslon maksimal memiliki 20 akun di media sosial.

Bawaslu juga sudah bekerja sama dengan Facebook dan Instagram untuk pelanggaran kampanye media sosial.

"Kerja sama kita untuk mentakedown kalau ada pelanggaran. Nah, untuk yang berkaitan dengan pelanggaran misal hoaks atau SARA yang berkaitan dengan pelanggaran UU ITE, ya kita teruskan ke polisi," imbuhnya.

Ketua Bawaslu Kota Metro Mujib menambahkan, dalam pengawasan media sosial, pihaknya mengajak semua elemen untuk terlibat aktif.

Jika tidak bisa melaporkan, minimal bisa memberikan informasi awal.

"Supaya kami bisa menelusuri, dan tentu kami minta teman-teman media massa juga turut mengawasi jalannya kampanye. Himbauan kami jangan sara atau black campaign," tuntasnya.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung juga mengimbau insan pers independen dalam menyampaikan berita terkait pemilihan wali kota dan wakil wali kota Metro.

"Media harus bersikap independen. Dan memberitahu masyarakat soal visi dan misi para calon."

"Jadi pertarungan gagasan yang dikejar, bukan menjatuhkan salah satu calon," ujar Ketua bidang pendidikan PWI Lampung Eka Setiawan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved