Berita Nasional
Tiga Bocah SD Hilang Misterius, Pencarian Libatkan Relawan hingga Paranormal
tiga orang bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hilang secara misterius di Langkat, Sumut
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LANGKAT - Tiga bocah di Langkat, Sumatera Utara, hilang secara misterius.
Tiga bocah itu hilang sejak Minggu (18/10/2020).
Masing-masing, Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7) anak dari pasangan suami istri, Sarkim-Darmi, Alamsyah-Masdiani, dan Hartoyo-Susi.
Hingga kini petugas yang melakukan pencarian belum menemukan petunjuk apapun mengenai keberadaan tiga bocah tersebut.
Sebanyak 500 orang dari elemen Polres Langkat, Koramil, BPBD, Basarnas, Tagana, warga, ormas dan relawan yang dikerahkan mencari para korban, sampaai saat ini belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Kapolres Langkat, AKBP Edi Suranta Sinulingga yang mengetahui kejadian ini sudah beberapa hari berada di sekitar lokasi kejadian, di Dusun Pulka Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Hilang saat Jual Minuman di Pasar, Sempat Digendong Pria Asing Diduga Penculik
Baca juga: Satgas Covid-19 Diserang Preman di Lokasi Perjudian, Gubernur Edy Rahmayadi Marah Langsung ke Lokasi
Hari keempat upaya tambahan dilakukan dengan menurunkan anjing pelacak.
"Kami akan turunkan anjing pelacak dari Polda Sumatera Utara, untuk mencari tiga anak yang hilang. Berbagai upaya sudah dilakukan, hingga 500 orang yang membantu mencari keberadaan para korban," kata Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir Rahman, di Stabat, Kamis (22/10).
Yasir Rahman menjelaskan, pencarian ke tiga bocah yang hilang itu masih terus dilakukan, terutama di lokasi tempat mereka terakhir terlihat oleh saksi warga sekitar.
Di mana ketiga bocah bermain plosotan di bekas tanah timbunan yang baru dikeruk alat berat ekskavator.
"Bukti sementara yang ada, sesuai keterangan saksi bahwa ketiga anak yang hilang di Salapian sempat terlihat sedang melihat alat berat ekskavator yang lagi mengorek parit batas sekira pukul 10.30 WIB. Saksi melihat ketiga anak tersebut bermain plosotan di bekas timbunan tanah," jelasnya.
Sorang saksi, Epi mengaku melihat ketiga orang anak yang hilang di Salapian bermain di dekat pos palang kembar Areal perkebunan PT LNK Kebun Tanjung Keliling Salapian.
Namun, hingga pukul 14.00 WIB, ketiga anak tersebut belum kunjung pulang ke rumah masing-masing untuk makan siang seperti biasanya.
"Sejauh ini memang belum juga ada tanda-tanda ditemukan, makanya pihak kepolisian akan melibatkan anjing pelacak dari Polda Sumatera Utara," jelasnya.
Spekulasi logika mistika pun menjadi dugaan sejumlah warga atas hilangnya ketiga anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini.