Penumpang Pesawat Diprediksi Naik 30% Jelang libur Panjang, Penumpang Wajib Bawa Surat Rapid Test
Peningkatan penumpang ini baik yang datang ke Lampung maupun keluar Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah maskapai penerbangan memprediksi terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga 30 persen saat libur panjang 28 Oktober-1 November mendatang.
Peningkatan penumpang ini baik yang datang ke Lampung maupun keluar Lampung.
Hal ini seperti diungkapkan Sales and Service Manager atau Branch Manager Garuda Lampung Tosan Anda Andika, Minggu (25/10/2020).
Tosan memprediksi peningkatan penumpang mulai terjadi beberapa ahri sebelum libur panjang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Peningkatan signifikan belum terlihat karena trennya last minute atau H-2 sampai H-1. Peningkatan dari normal diprediksi hingga 20 persen estimated (perkiraan),” jelas Tosan, kemarin.
Tosan mengatakan, saat ini tarif pesawat semakin murah.
Sebab, pemerintah telah menghapus passenger service charge (PSC) atau tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di bandara.
“Kami ada penyesuaian tarif, jadi turun karena ada penghapusan PSC dalam tiket untuk rute dari Jakarta ke Lampung. Jakarta ke Lampung start Rp 387 ribu dan Lampung ke Jakarta start Rp 399 ribu, sebelumnya Rp 626 ribuan,” kata Tosan.
“Kalau Lampung ke Jakarta masih sama karena penghapusan PSC hanya dari airport JKT dan lain-lain, airport TKG tidak termasuk,” sambung Tosan.
Tosan menjelaskan saat ini Garuda Indonesia sudah terbang 3 kali sehari dari Lampung ke Jakarta (PP) sejak 21 Oktober lalu pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Terkait dengan protokol kesehatan, Tosan menjelaskan, tidak ada yang berubah dari prosedur, penumpang hanya membawa identitas, hasil rapid test, memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan lainnya.
“Garuda merupakan airlines satu-satunya yang menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga physical distancing di dalam pesawat. Seat (kursi) tengah masih dikosongkan hanya 66 persen kapasitas normal atau 94+6 seat,” sambung Tosan.
Tidak hanya maskapai Garuda Indonesia, maskapai Sriwijaya Air juga memprediksi terjadi peningkatan penumpang saat libur panjang pekan ini.
Branch Manager Sriwijaya Air Lampung Darmando Purba memprediksi peningkatan jumlah penumpang berkisar 25 hingga 30 persen.
“Pergerakan pembukuan sudah mulai naik, (prediksi) berkisar 25 sampai dengan 30 persen dari rata-rata harian,” jelas Darmando.
Ia mengatakan, terkait dengan tarif maskapai Sriwijaya Air masih melihat potensi pasar.
Saat ini masih berada di kisaran Rp 300 ribuan.
"Lampung-Jakarta di Rp 286 ribuan,” jelas dia.
Begitu juga dengan penerbangan reguler rute Lampung-Jakarta, Sriwijaya Air tidak mengalami perubahan seperti biasanya.
“Untuk Lampung-Jakarta kita di hari Selasa, Kamis dan Minggu. Hari Minggu pukul 17.45 WIB, kemudian Selasa dan Kamis pukul 18.15 WIB sementara Lampung-Yogyakarta/ Yia setiap Senin, Rabu dan Jumat jam 08.15 WIB,” papar Darmando.
“Sementara untuk per 1 November NAM Air akan terbang setiap hari pukul 18.50 daily dari Lampung-Jakarta,” sambung Darmando.
Sementara itu untuk protokol kesehatan tidak banyak perubahan, pihaknya mewajibkan calon penumpang untuk membawa hasil rapid test dan menerapkan protokol kesehatan.
Tiket Online
Menghadapi libur panjang ini, PT ASDP Indonesia Ferry (persero) mengimbau kepada pengguna jasa untuk dapat memesan tiket secara online melalui aplikasi ferizy sebelumnya.
ASDP sudah tidak lagi menjual tiket di pelabuhan.
Pembelian tiket secara online ini sudah bisa dilakukan 60 hari sebelum keberangkatan hingga 5 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan.
“Kita juga meminta kepada pengguna jasa untuk check ini 2 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan,” ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (persero) Ira Puspadewi melalui rilis resmi yang Tribun, Minggu (25/10/2020).
Menurutnya, untuk libur panjang ini ASDP menerapkan proses screening (stopper) di sejumlah titik akses jalan menuju pelabuhan.
Ini untuk memastikan pengguna jasa telah memiliki tiket online dan menghindari
penumpukan kendaraan di area tollgate pelabuhan.
PT ASDP akan menempatkan petugas khusus untuk menyaring pengguna jasa yang belum memiliki tiket, agar tidak langsung masuk area pelabuhan atau pengguna jasa yang datang tidak sesuai dengan jam keberangkatan pada tiket.
“Kita akan lakukan filter. Sehingga tidak akan menimbulkan antrian di pelabuhan,” kata Ira Puspadewi.
Ira mengatakan, arus penyeberangan pada libur panjang pekan ini diperkirakan akan turun 22 persen dari kondisi traffic angkutan libur panjang pada kondisi normal (sebelum pandemi Covid-19).
Puncak arus mudik libur panjang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diprediksi pada elasa (27/10/2020) dan Rabu (28/10/2020).
Sedangkan untuk arus balik libur panjang diprediksi pada Sabtu (31/10/2020) dan Minggu (1/11/2020).
Arus penyeberangan pun diprediksi akan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari biasa.
“Kita pastikan arus mudik dan balik pada long weekend pekan ini akan terlayani dengan baik. Kapasitas terpasang rata-rata kapal sebanyak 18.700 unit kendaraan campuran perhari, dengan total kapal yang siap operasi 59 unit,” ujar Ira.
Ira kembali mengingatkan kepada para pengguna jasa yang melakukan perjalanan melalui pelabuhan penyeberangan untuk mematuhi protokol kesehatan.
ASDP pun akan memastikan penerapan protokol kesehatan ini oleh petugas di lapangan. (Tribunlampung.co.id/rob/ded)