Program Desa Digital
Gandeng Tokopedia, IMA Lampung Akan Gulirkan Program Desa Digital
tantangan utama para pelaku UMKM adalah masalah pemasaran. Oleh karena itu, kata Heri, IMA Lampung sangat getol menekan para pelaku UMKM beralih dari
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Romi Rinando
Laporan Reporter Tribun Lampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Indonesia Marketing Association (IMA) Lampung bakal menggulirkan program desa digital, guna membangkitkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ketua IMA Lampung Heri Andrian mengatakan, jika sesuai rencana program tersebut direalisasikan pada awal tahun 2021.
"Saat ini masih dalam tahap proses penjajakan dengan pemerintah, akademisi dan perusahaan terkait," kata Heri, dalam Sharing sesion bersama anggota IMA Lampung, Selasa (27/10/2020).
Menurutnya program ini bakal menyerupai desa digital besutan gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Kendati demikian, tujuan awal program ini adalah untuk membangkitkan UMKM yang ada di Lampung.
Sebagai desa percontohan, lanjut Heri pihaknya bakal menyasar desa Sumberagung, Kemiling, Bandar Lampung.
Secara dasar, konsep desa digital adalah merubah cara konvensional yang dipakai UMKM ke sistem digital.
"Pilot projects nya di Bandar Lampung, nanti setelah ini jalan baru kita ke desa desa lain," kata Heri.

Heri mengatakan, tantangan utama para pelaku UMKM adalah masalah pemasaran. Oleh karena itu, kata Heri, IMA Lampung sangat getol menekan para pelaku UMKM beralih dari sistem penjualan offline menjadi online.
Dalam hal ini, pihaknya menggandeng salah satu situs aplikasi belanja online ternama di tanah air yakni Tokopedia.
Selain itu, hal dinilai cukup vital bagi pelaku UMKM kendala modal serta tata kelola atau manajemen keuangan maupun produksi.
"Dalam sharing sesion yang rutin kami lakukan ini bisa menambah wawasan mengenai kendala serta bagaimana cara meningkatkan skill berusaha," kata Heri.
Sementara itu, pemateri dari Tokopedia Fitra Aulia mengatakan kendala yang paling utama UMKM sulit berkembang di era digital karena tidak konsisten.
Ia mencontohkan ada beberapa UMKM yang telah menggunakan aplikasi Tokopedia sebagai media pemasaran, namun tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
"Sejauh apa mereka kontinue menggunakan aplikasi Tokopedia, kadang karena ada kesibukan lain sehingga akun mereka tidak terkelola dengan baik," kata Fitra.