Berita Luar Negeri
Manuver Najib Razak Galang Dukungan untuk Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia, Muhyiddin Yassin Terancam
Manuver yang dilakuan Najib Razak kepada Anwar Ibrahim bisa memberikan ancaman bagi PM Malaysia saat ini, Muhyiddin Yassin.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dilaporkan melakukan manuver dengan menggalang dukungan memuluskan langkah Anwar Ibrahim.
Anwar merupakan salah satu tokoh kunci yang mendepak Najib Razak dan koalisi Barisan Nasional dalam pemilu "Negeri Jiran" dua tahun lalu.
Sejak kekalahan itu, Najib kemudian diselidiki atas skandal korupsi 1MDB, di mana dia dijatuhi hukuman 12 tahun penjara, sebelum diizinkan bebas dengan jaminan.
Manuver yang dilakuan Najib Razak kepada Anwar Ibrahim bisa memberikan ancaman bagi PM Malaysia saat ini, Muhyiddin Yassin.
Sebabnya, saat ini Muhyiddin tengah mendapat desakan baik dari oposisi maupun koalisi Perikatan Nasional untuk mengundurkan diri.
Desakan itu muncul setelah upaya Muhyiddin menerapkan darurat negara guna mencegah virus corona ditolak Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah.
Baca juga: Proposal Muhyiddin Ditolak Raja, Prayuth Disebut Beban Negara, PM Malaysia & Thailand Diminta Mundur
Baca juga: Profil Muhyiddin Yassin, Pria Keturunan Indonesia Diangkat Jadi Perdana Menteri Malaysia
Baca juga: Anwar Ibrahim Minta PM Malaysia Muhyiddin Mundur, Kepada Raja Klaim Didukung Mayoritas Parlemen
Muhyiddin Yassin saat ini hanya unggul dua kursi di parlemen. Jadi jika ada manuver sedikit saja, dia bakal kehilangan status mayoritas.
Najib merespons laporan penggalangan dukungan itu dengan memberikan instruksi kepada partainya, Organisasai Nasional Melayu Bersatu ( UMNO).
Dalam instruksinya, UMNO harus bisa mengedepankan agenda pemilu dini jika wabah virus corona berhasil teratasi di "Negeri Jiran".
Jika idenya ditolak oleh koalisi yang berkuasa, maka UMNO harus siap bekerja sama dengan Partai Keadilan Rakyat (PKR) milik Anwar dalam kondisi tertentu.
Tiga sumber kepada Reuters via Channel News Asia Selasa (27/10/2020) mengungkapkan, Najib sudah mempresentasikan idenya dalam pertemuan aliansi Barisan Nasional.
Hasilnya, banyak dari politisi di koalisi yang menyatakan tidak setuju dengan ide mantan PM Malaysia periode 2009 sampai 2018 tersebut.
UMNO sendiri setelah dilakukan rapat dewan tertinggi memutuskan untuk tetap memberikan dukungan kepada pemerintahan Muhyiddin.
Anwar Ibrahim tidak memberikan komentar atas langkah Najib Razak itu, yang jelas menjadi babak terbaru dalam krisis politik Malaysia.
Tokoh oposisi "Negeri Jiran" itu dipenjara pada era Najib atas tuduhan sodomi, di mana Anwar membantah dan menuding tuduhannya dipolitisasi.