Sosok Presiden Perancis Emmanuel Macron, Nikahi Janda Tua Sampai Pernah Dipermalukan Presiden Brasil

"Jangan pernah mempermalukan pria, haha." Demikian jawaban yang dilontarkan presiden Brasil Bolsonaro. Kabar itu sontak membuat Macron marah

Editor: Romi Rinando
BORIS HORVAT / AFP
Sosok Kontoversial Presiden Perancis Emmanuel Macron dari Nikahi Nenek 67 Tahun dan Pernah Dipermalukan Presiden Brasil di pertemuan pemimpin G-7 

TRIBUNLAMPUNG CO.ID - Sosok Emmanuel Macron akhir-akhir ini makin terkenal.

Hal itu lantaran Macron  dalam pernyataannya 'menghina Islam' dan menyudutkan manusia terbaik dalam peradaban dunia yakni Nabi Muhammad SAW.

Hampir mayoritas Negara-negara Islam di dunia marah besar dan mengutuk prilaku tak pantas dan tak beradab yang dilakukan Macron.

Akibatnya produk makanan-minuman dan jasa dari Prancis kabarnya ditolak di Timur Tengah.

Sebelumnya, Macron dikenal kontroversi termasuk saat menikahi nenek berusia 67 tahun dan telah menjanda.

Bahkan Istri Macron pernah dihina oleh Presiden Brasil 

Lalu siapa sebenarnya Macron ini dan apa kiprahnya selama ini?

Berikut Tribunnews.com, Rabu (28/10/2020) sajikan dari berbagai sumber fakta-fakta mengenai Macron:

1. Presiden termuda

Emmanuel Macron.(BORIS HORVAT / AFP )
Emmanuel Macron.(BORIS HORVAT / AFP ) (BORIS HORVAT / AFP)

Baca juga: Protes Prilaku Macron, Arie Untung Buang Barang-barang Mewah Merek Perancis, Sebut Tak Layak Dipakai

Baca juga: Erdogan Serukan Boikot, Perancis Ketar-ketir Minta Negara Timur Tengah Akhiri Boikot Produknya

Baca juga: Lakukan Diskriminasi Terhadap Muslim, Erdogan Sindir Presiden Perancis untuk Periksa Mental

Pemilik nama lengkap Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron ini lahir di Amiens, Prancis, pada 21 Desember 1977 (usia 42 tahun).

Sebelum terjun ke politik, Macron merupakan mantan bankir investor Prancis.

Pada 26 Agustus 2014 ia dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital dalam pemerintahan Manuel Valls.

Pada Pemilihan umum Presiden Prancis 2017, ia mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli Marine Le Pen, yang hanya meraup 34 persen suara.

Kemenanganya menjadikan ia sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah dengan usia 39 tahun.

2. Anak profesor

Macron adalah putra dari Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan Françoise Macron-Noguès, MD.

Macron bekerja sebagai Inspektur Keuangan dalam Kementerian Ekonomi Prancis antara 2004 dan 2008.

Pada 2007, ia menjabat sebagai deputi rapporteur pada Komisi untuk mempengaruhi pertumbuhan Prancis yang dikepalai oleh Jacques Attali.

3. Mantan bankir bergaji besar

Sebelum bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, Macron bekerja sebagai inspektur keuangan kementrian ekonomi Perancis.

Tahun 2008, ia membayar 50.000 euro atau sekitar Rp 730 miliar untuk bisa keluar dari ikatan dinas dengan pemerintah dan bekerja sebagai bankir.

Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan membuat Perancis menjadi negeri yang lebih ramah bisnis dan mengurangi pajak perusahaan.

4. Istrinya 24 tahun lebih tua

s
Brigitte Istri Macron. (Tribunnews/Ruth Vania)

Macron berkenalan dengan istrinya di saat dia bersia usia 15 tahun.

Saat itu Brigitte Marie-Claude Trogneux adalah guru bahasa Perancis-nya, telah menikah dan memiliki anak.

Setelah bercerai dari suami pertamanya dan beerstatus janda, Trogneux menikahi Macron.

Mereka menikah di tahun 2007.

Keduanya tidak memiliki anak bersama, tapi Trogneux (67), memiliki tiga anak dan tujuh cucu.

5. Bicara soal muslim di awal terpilih

Macron seorang yang sangat pluralis dan menghargai perbedaan, termasuk dalam keyakinan.

“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini," ujar Macron saat kampanye bulan Oktober 2016.

"Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme. Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil," katanya.

6. Pro-intervensi di Suriah

Menurut Reuters, Macron ingin meningkatkan anggaran pertahanan hingga dua persen, dari angka 1,8 persen produk domestik bruto (PDB).

Ia juga pernah mengatakan, harus ada intervensi internasional di Suriah, jika ada bukti bahwa Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.

7. Politisi pro-Uni Eropa

Marine Le Pen berjanji untuk menarik Perancis dari Uni Eropa seperti Inggris tahun 2016.

Namun, Macron adalah pendukung Uni Eropa. Ia ingin ada beberapa perubahan, supaya Uni Eropa lebih kuat lagi.

“Sejak 2008 kita gagal membangun Eropa. Sejak 2008 hanya ada generasi terlupakan yang melihat segelintir dari rencana kita terwujud. Tugas kita adalah membangun kembali impian Eropa."

Macron Marah Istrinya Dihina Presien Brasil 

s

AFP/POOL/JACQUES WITT

Foto yang diambil pada 28 Juni 2019 memperlihatkan Presiden Perancis Emmanuel Macron (kiri) dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menghadiri pertemuan G20 di Osaka, Jepang. 

 

Presiden Perancis Emmanuel Macron ternyata pernah marah dan mengecam Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menghina sang istri, Brigitte.

Bolsonaro dan Macron terlibat ketegangan sepekan terakhir buntut kebakaran hutan di Amazon.

Salah satu isu yang dibahas di pertemuan G7 di Perancis.

Namun komentar berisi serangan pribadi yang dilayangkan Bolsonaro kepada istri Macron membuat hubungan keduanya masuk ke dalam titik rendah baru.

Pada Minggu (25/8/2019), salah seorang pendukung Bolsonaro mengunggah sebuah pesan di Facebook berisi ejekan terhadap Brigitte yang disandingkan dengan istri Bolsonaro, Michelle.

"Kini kalian mengerti mengapa Macron mempersekusi Bolsonaro?" ujar netizen dengan nama Rodrigo Andreaca itu di foto Brigitte yang lebih tua 29 tahun dari Michelle.

Dilansir The Independent, Andreaca bermaksud menunjukkan bahwa Macron cemburu karena penampilan Michelle Bolsonaro jauh lebih menarik daripada Brigitte.

"Jangan pernah mempermalukan pria, haha."

Demikian jawaban yang dilontarkan presiden Brasil Bolsonaro.

Kabar itu sontak membuat Macron marah di sela agenda KTT G7.

"Dia membuat komentar yang luar biasa menghina kepada istri saya.

Apa yang bisa saya katakan?

Menyedihkan. Tak hanya bagi dia.

Namun juga rakyat Brasil," keluh Macron.

Dilansir AFP Senin (26/8/2019), presiden berusia 41 tahun itu menyatakan para perempuan Brasil kemungkinan bakal malu melihat ulah presiden mereka sendiri.

"Dan selaras rasa pertemanan dan hormat yang saya rasakan dari rakyat Brasil, saya berharap mereka bisa mendapat presiden yang bisa berperangai baik," lanjutnya.

Bolsonaro yang menuduh Macron mempunyai mental penjajah kemudian menanggapi dengan menyampaikan serangan baru dalam kicauannya di Twitter Senin.

Pemimpin sayap kanan itu mengatakan dia tidak bisa menerima serangan Macron terhadap Amazon, maupun menutupi niat sebenarnya di balik ide pemberian bantuan dari G7 untuk menangani kebakaran hutan.

"Hormati kedaulatan setiap negara merupakan sikap paling dasar yang bisa kami harapkan di dunia yang sangat beradab ini," lanjut Bolsonaro.

Jelang konferensi G7, Macron menuduh Bolsonaro sudah berbohong kepadanya saat bertemu dalam KTT G20 di Osaka, Jepang, soal komitmen akan perubahan iklim.

Batalkan Pertemuan demi ke Penata Rambut

Macron menyatakan buntut temuan itu, dia tidak akan lagi mendukung rencana perdagangan bebas antara Uni Eropa dengan organisasi dagang Amerika Latin, Mercosur.

Bolsonaro kemudian menuding Macron mempunyai sikap penjajah setelah mengatakan bahwa kebakaran hutan Amazon merupakan krisis internasional, dan harus dibahas di G7.

Dalam ketegangan lain, Bolsonaro dilaporkan membatalkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Perancis, Jean-Yves Le Drian, yang seharusnya berlangsung Agustus ini.

Bolsonaro memilih untuk ke penata rambut, sebuah sikap yang disesalkan Macron.

"Saya menghormati para pemimpin negara, sama seperti menghormati rakyatnya," jelasnya.

Namun Bolsonaro tak hanya mundur dari komitmen soal perubahan iklim.

Namun juga memilih untuk menemui penata rambutnya dibanding bertemu Menlu Perancis. (tribunews dan tribunjateng)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kontroversi PM Prancis Emmanuel Macron, Nikahi Nenek 67 Tahun hingga Hina Islam dan Nabi, 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved