Milenial Lampung Cindy Wahyuni Hobi Pakai Fesyen Retro karena Gombrong dan Nyaman

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Fesyen ibarat roda yang berputar.

Tren fesyen yang sudah lama hilang bisa muncul kembali.

Salah satunya fesyen tahun 90-an yang disebut sebagai fesyen retro.

Kembali trennya fesyen retro terlihat banyaknya toko offline dan online yang menjual fesyen retro.

Seperti kaos, kemeja, dan celana.

Ciri khas fesyen retro adalah bentuknya yang longgar, atau orang-orang sering menyebutnya sebagai gombrong.

Bentuk inilah yang menjadi salah satu alasan fesyen retro digemari.

Seperti yang dikatakan milenial Lampung Cindy Wahyuni.

Gadis kelahiran Bandar Lampung, 21 Juni 1998 itu mengatakan bentuk fesyen retro yang gombrong memang salah satu alasannya suka dengan fesyen retro.

"Dikarenakan gombrong, jadinya fesyen retro nyaman dan tidak gerah saat digunakan. Apalagi di cuaca yang sedang panas," urai Cindy.

Selain gombrong, Cindy juga suka fesyen retro karena unik, langka, dan beda dengan fesyen lainnya, yang banyak dipakai orang-orang.

Kesukaannya pada fesyen retro inilah membuat Cindy memiliki 12 pcs fesyen retro.

Diantaranya kaos dan kemeja masing-masing 3 pcs, serta celana 6 pcs.

Cindy sudah punya fesyen retro sejak tahun 2017.

Awal Cindy punya fesyen retro karena Cindy melihat salah satu selebgram yang memakai fesyen retro.

"Lalu aku coba pakai ternyata cocok. Sampai sekarang aku pakai terus untuk hangout dan traveling. Celana retro juga sering aku gunakan di hari minggu," ucap Cindy.

Selain retro, Cindy juga memiliki beragam fesyen lain. Cindy memang cukup sering mengikuti tren fesyen.

Tapi dengan catatan, hanya fesyen yang cocok dengannya.

Fesyen itu Cindy pakai menyesuaikan dengan kemana Cindy akan pergi.

Agar fesyen terlihat bagus dan tidak terlihat aneh saat dipakai. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)