Kasus Pencurian di Pringsewu
Alasan Korban Pencurian Sapi di Pringsewu Belum Laporan Polisi
Kasus pencurian sapi milik warga Pringsewu, Senen (70), belum sempat dilaporkan ke pihak kepolisian.
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id R Didik Budiawan C
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Kasus pencurian sapi milik warga Pringsewu, Senen (70), belum sempat dilaporkan ke pihak kepolisian.
Putra Senen, Slamet (42) mengungkapkan, alasan belum melaporkan kasus pencurian tersebut lantaran kecewa.
Menurut Slamet, sektar 3 bulan lalu, ayahnya juga kehilangan sapi.
Sayangnya, kata Slamet, setelah melaporkan kejadian kehilangan tersebut ke polisi, tidak ada tindak lanjutnya.
Sementara itu, Kapolsek Pringsewu Kota Kompol Atang menyarankan, supaya korban melapor atas peristiwa pencurian sapi tersebut.
Baca juga: Buronan Pencurian Sapi di Lampung Tengah Tertangkap Setelah Rekannya Diciduk Polisi Duluan
Baca juga: Pengacara Tersangka Dugaan Korupsi Dana Desa di Pringsewu Sebut Perkara Kliennya Unik
DPRD Sepakat Aktifkan Siskamling
DPRD Pringsewu sepakat untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) di setiap pekon di Pringsewu.
Menurut Ketua DPRD Pringsewu Suherman, siskamling cukup efektif mengantisipasi kriminalitas, khususnya aksi pencurian.
Suherman mengharapkan adanya koordinasi dalam penanganan aksi pencurian di Bumi Jejama Secancanan.
"Pekon supaya bisa menghidupkan kembali siskamling," ujar Suherman, Kamis, 5 November 2020.
Selain itu, Suherman juga mengimbau, agar masyarakat selalu waspada terhadap aksi pencurian.
Seperti yang mempunyai kendaraan, agar dapat memberikan pengaman tambahan.
Selain itu, Suherman mengharapkan, adanya patroli dari instansi terkait, terutama pada saat jam rawan dan dini hari.
"Kalau rawan-rawannya pencurian ternak, biasanya jam tiga, jam empat (dini hari)," tutur Suherman.
Menurut dia, apabila ada kendaraan-kendaraan yang dicurigai, harus dilakukan pemeriksaan.
Terutama, kendaraan-kendaraan besar, seperti mobil boks.
Polsek Kumpulkan Kakon
Polsek Pringsewu Kota telah mengumpulkan seluruh kepala pekon mendiskusikan terkait bagaimana mengantisipasi aksi pencurian yang kerap terjadi.
Kepala Polsek Pringsewu Kota Kompol Atang menuturkan, kepala pekon yang dikumpulkan tersebut merupakan kepala pekon yang ada di wilayah hukumnya.
Atang mengatakan, dalam diskusi yang dihadiri sekitar 35 orang itu, disepakati akan diaktifkan kembali siskamling.
"Kemarin saya sudah kumpulkan seluruh kepala pekon di polsek dalam rangka diskusi kamtibmas," kata Kompol Atang, Kamis (5/11/2020).
Menurut dia, kalau mengharapkan polisi untuk mengatasi semua aksi pencurian, akan sulit.
Sehingga, lanjut Atang, sangat dibutuhkan keterlibatan dan peran serta masyarakat.
Tambah Atang, siskamling tersebut sebagai bagian dari upaya waspada aksi pencurian.
Akan Giatkan Siskamling
Pemerintah Pekon Bumi Ayu segera menindaklanjuti terkait seringnya peristiwa pencurian sapi di wilayah desa tersebut.
Sekretaris Pekon Bumi Ayu Salim mengaku, akan mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) di pekonnya.
Mengingat peristiwa pencurian tidak hanya kali ini saja di Bumi Ayu.
Sebelumnya, pada Rabu, 21 Oktober 2020 sekira pukul 04.30 WIB, mobil pikap Colt T 120 ss Mitsubishi BE 9630 AX milik warga Pekon Bumi Ayu juga raib.
Yaitu milik Prio Santoso (32) warga RT 01/RW 01 Pekon Bumi Ayu, Kecamatan Pringsewu.
Akibatnya, Prio merugi berkisar Rp 80 juta - Rp 90 juta.
Tidak sampai satu bulan, terjadi lagi pencurian sapi di Pekon Bumi Ayu, tepatnya, Rabu, 4 November 2020.
Dua ekor sapi milik Senen (70) warga Dusun Bumi Sari, Pekon Bumi Ayu, Kecamatan Pringsewu hilang dari kandangnya.
"Mau kami giatkan lagi siskamling, koordinasi lagi dengan Babinkamtibmas," tukas Salim, Kamis, 5 November 2020.
Sebelumnya diberitakan, dua ekor sapi milik Senen (70) warga Dusun Bumi Sari, Pekon Bumi Ayu, Kecamatan Pringsewu hilang dari kandangnya.
Atas pencurian sapi tersebut, kakek Senen merugi hingga Rp 20 juta.
Putranya Senen, Slamet (42) menceritakan, bila kedua sapi tersebut dicuri pada Rabu, 4 November 2020 dini hari.
"Jam satu (01.00 WIB) kasih makan, (sapi) masih ada. Pagi habis subuh, mau kasih makan sudah nggak ada sapinya," ujar Slamet, ketika ditemui di rumahnya, Kamis, 5 November 2020 sore.
Peristiwa tersebut sempat membuat gempar warga sekitar untuk mencari kedua sapi Senen.
Akan tetapi, tidak juga ditemukan.
Diketahui Pekon Bumi Ayu berbatasan dengan Pekon Bumi Ratu, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu.
Pekon Bumi Ayu merupakan wilayah pedesaan di ibu kota Kabupaten Pringsewu.
Sekretaris Pekon Bumi Ayu, Salim membenarkan terkait kejadian pencurian sapi tersebut.
Dia juga membenarkan bila sekitar tiga bulan sebelumnya Senen juga kehilangan sapi.
Hanya saja, sapi yang hilang sebelumnya berada di kandang yang berbeda dari yang hilang ini.
Kini kandang Senen pun kosong.
(Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C)