Tribun Bandar Lampung
Pengusaha Dekorasi Asal Lampung Raih Omzet Miliaran, Restya Ayu Sempat Minder Ketika Mulai Usaha
Restya Ayu, wanita kelahiran Lampung Tengah ini mengaku pernah dihina dan sempat merasa minder karena keputusannya memulai bisnis dekor dan rias.
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lulus dari kampus ternama Universitas Gadjah Mada (UGM), Tyas Ayu Upakartiningsih atau akrab disapa Restya Ayu justru memilih menekuni bisnis secara mandiri.
Seperti apa bisnisnya?
Restya Ayu, wanita kelahiran Lampung Tengah ini mengaku pernah dihina dan sempat merasa minder karena keputusannya memulai bisnis dekor dan rias pengantin.
Berawal dari postingannya di Tiktok @restya_ayu yang kini sudah ditonton 691,4 ribu kali, Restya membeberkan perjalanannya dari menjadi tukang dekor dan perias pengantin.
"Ketika aku dihina. Lulus UGM kok milih jadi makeup perias? Kok jadi tukang dekor? Padahal perjuanganku sampai di titik ini tidak mudah," tulisnya pada postingan yang viral itu.
Dalam video sembari memperlihatkan deretan sertifikatnya dan mengungkapkan ragam prestasinya semasa sekolah dan kuliah, ibu dua anak ini juga menceritakan jika impiannya adalah menjadi duta besar.
"Sejujurnya setelah lulus kuliah aku sedikit merasa minder karena menjadi perias pengantin. Padahal impian aku yang sebenarnya adalah menjadi Dubes, bahkan aku sudah mendaftarkan diri kuliah S2 ke Queensland University Australia selepas lulus. Tapi Papa kurang setuju aku pergi S2 akhirnya aku memilih menikah dan memulai usaha dekorasi selepas menikah," tulisnya.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, istri dari Anang Resdiyadi ini membenarkan postingannya tersebut.
Dia menceritakan, jika pengalaman semasa kuliah yang terbiasa nyambi kerja di WO (wedding organizer) dan kerap jadi panitia event internasional membuatnya biasa memanajemen acara dan berani mengambil keputusan membuka usaha dekorasi.
Awal mendekor sendiri diakuinya lantaran tidak menemukan WO saat sang kakak hendak menikah.
"Lepas kuliah pulang ke Bandarjaya, pas 2016 kakak kandung aku mau nikahan kok nggak ada WO waktu itu. Jadi aku nyoba dekor acara kakak dibantu WO dari Yogyakarta. Itu perdana dekor," jelas Restya yang pernah ikut pertukaran pelajar ke Thailand hingga internship di Rusia itu.
Tak hanya mendekor, putri pasangan Suripno dan Sulistyaningsih ini juga sekaligus berprofesi merias pengantin.
Terlebih Restya memiliki bekal merias karena pernah mengikuti sekolah rias di Puspita Martha selama 3 bulan.
Bisnis dekor dan MUA dijalaninya sebatas di lingkup Lampung.
Namun pasarnya sudah dikenal luas sehingga dirinya memiliki pendapatan cukup fantastis.
Bermula dari paket dekor dan make up hanya Rp 15 jutaan, lalu menjadi Rp 20 jutaan, Rp 25 jutaan, dan kini Rp 27,5 hingga Rp 37,5 jutaan.
Bahkan menjadi ratusan juta karena termasuk gedung.
"Pernah dapat paket Rp 300 juta itu temen yang order. Jadi jangan remehkan jaringan pertemanan, terus bangun relasi. Yang jadi klien aku rata-rata justru teman, adik tingkat, juga kakak tingkat aku," imbuhnya.
Jika omzet pertama membangun bisnis omzetnya sebulan Rp 15 jutaan, lalu naik Rp 60 juta, kini tembus Rp 2 miliar dalam setahun.
"Sebulan minimal ada 5 paket. Tapi di 2020 ini pendapatan terganggu karena kondisi pandemi, pendapatan belum stabil karena banyak yang cancel acaranya," kata dia.
Namun diakuinya justru itulah tantangan menjadi pengusaha.
Tidak melulu meraih omzet tinggi.
Namun bagaimana tetap bisa survive di kondisi apapun.
"Jadi pengusaha ya seperti itu. Harus siap pendapatan tidak stabil, rugi hal biasa. Antisipasi harus selalu dipelajari," paparnya.
Restya berpesan untuk siapapun yang ingin sukses adalah agar membuka jaringan pertemanan dengan siapapun.
Lalu memiliki sifat jujur dan baik.
"Jadi kita mau jual apapun orang percaya karena kita dapat dipercaya, terus kerja keras dan humble. Kalau kita ramah orang pasti seneng. Bangun personal branding, termasuk di social media," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/sulis setia markhamah)