Lakalantas di Natar Lampung Selatan, 2 Orang Meninggal Dunia di Lokasi Kejadian

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id M Hardiansyah Kusuma

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NATAR - Terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas atau lakalantas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Km 15-16, tepat depan putaran Tabek Indah, Desa Pemanggilan, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (7/11/2020).

Peristiwa lakalantas tersebut menyebabkan 2 orang Meninggal Dunia.

Kasatlantas Polres Lampung Selatan melalui Kanit Lakalantas Iptu Ilham Efendi mengatakan, lakalantas tersebut terjadi sekira pukul 16.00 WIB.

Iptu Ilham Efendi mengungkapkan, lakalantas melibatkan 2 kendaraan bermotor, yakni Honda Beat berwarna hitam dengan nomor polisi BE 4962 RO, dan Yamaha Jupiter MX warna merah bernomor polisi BE 7841 BQ.

Ilham menjelaskan, kronologis kejadian lakalantas tersebut bermula motor Honda Beat yang melaju dari arah Bandarjaya menuju Bandar Lampung.

Baca juga: Minimalisir Lakalantas di Tol Lampung, PT Hutama Karya Gelar Operasi Mengantuk

Baca juga: KPU Lampung Selatan Akan Gelar Debat Publik Kedua Paslon Pilkada Lampung Selatan 2020

"Setiba di KM 15-16, tepat di Tabek Indah, pengendara motor Honda Beat berbelok arah."

"Kemudian, dari arah Bandar Lampung menuju arah Bandarjaya, motor Yamaha Jupiter MX yang diduga berkecepatan tinggi tidak dapat menguasai laju kendaraannya, " kata Iptu Ilham Efendi, Minggu (8/11/2020).

Alhasil, lakalantas tak bisa dihindari.

"Motor Yamaha Jupiter MX menabrak bagian tengah dari motor Honda Beat."

"Dua orang meninggal dunia, 1 luka berat dan 1 luka ringan," ucap Iptu Ilham Efendi.

Lebih lanjut, ia mengatakan, kerugian material dari kejadian tersebut yaitu sebesar Rp 4.000.000.

Adapun identitas korban yang berhasil Tribunlampung.co.id himpun melalui Kanit Lakalantas Polres Lampung Selatan Iptu Ilham Efendi, korban meninggal pengendara motor Yamaha Jupiter MX bernama Dedi Suryanto (23).

Dedi merupakan warga Panjang, Bandar Lampung.

Kemudian, korban meninggal lainnya, penumpang motor Yamaha Jupiter MX bernama Ahmad Fauzi (25), juga warga Panjang, Bandar Lampung.

Kedua korban tersebut, Meninggal Dunia di lokasi kejadian dan mengalami sejumlah luka berat.

Di sisi lain, pengendara Honda Beat, bernama Agung Nusantoro (52), mengalami luka berat.

Agung merupakan karyawan PTPN Natar, dan berdomisili di Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Saat ini, Agung sedang mendapat perawatan di RS Natar Medika, Natar, Lampung Selatan.

Sementara penumpang motor Honda Beat bernama Nasib (69), mengalami luka lecet di bagian tangan kiri.

Ibu dan Anak Tewas

Kasus lakalantas yang mengakibatkan korban tewas di Natar, Lampung Selatan, pernah terjadi pada Januari 2020, tepatnya Rabu (29/1/2020).

Ketika itu, ibu dan anak menjadi korban Meninggal Dunia motor yang dikendarai tertabrak truk tronton.

Saat itu, Kapolsek Natar AKP Hendy Prabowo menuturkan kronologi kejadian ibu dan bayi tewas karena ditabrak truk tronton di Natar, Lampung Selatan.

Menurut Hendy Prabowo, motor Honda Beat tanpa pelat yang dikendarai Diana Yuntika (33) berjalan dari arah Bandar Lampung menuju Natar.

"Truk tronton yang menabraknya berjalan di belakang, searah dengan korban," kata Hendy Prabowo, Rabu (29/1/2020).

Korban, lanjut Hendy Prabowo, mencoba mendahului kendaraan yang berjalan di depannya dan menyalip dari sisi kiri jalan.

Tapi, terus Hendy Prabowo, korban tidak menyadari ada banyak kerikil bekas galian pipa di sisi kiri jalan.

"Korban pun terpeleset dan terjatuh dengan posisi jatuh ke kanan atau ke dalam jalan," ucap Hendy Prabowo.

Truk tronton yang berjalan di belakang korban, kata Hendy Prabowo, tak bisa menghindar, hingga akhirnya korban dan bayinya tertabrak.

"Sopir truk sudah kami amankan untuk dimintai keterangan," ucap Hendy Prabowo.

Kedua korban meninggal dengan kondisi luka berat cukup parah.

Adapun identitas korban tersebut yakni Diana Yuntika (33) dan anaknya Fazura (1), warga Dusun Tangkit Batu Muara Putih, Natar, Lampung Selatan.

Kedua korban Meninggal Dunia akibat lakalantas tersebut telah dimakamkan di pemakaman umum setempat.

(Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah Kusuma)