Penangkapan Terduga Teroris di Lampung
Penangkapan 2 Terduga Teroris di Pringsewu Kejutkan Warga Sekitar
Penangkapan dua terduga teroris di Kabupaten Pringsewu, sempat mengejutkan masyarakat sekitarnya.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id R Didik Budiawan C
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Penangkapan dua terduga teroris di Kabupaten Pringsewu, sempat mengejutkan masyarakat sekitarnya.
Pasalnya, kedua orang tersebut terkenal cukup baik dan bermasyarakat, selayaknya warga umumnya.
Keduanya yaitu RG, usia kisaran 30-40 tahun.
RG merupakan warga Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu.
RG pernah bekerja di satu rumah sakit swasta di Pringsewu.
Baca juga: Pengunjung Restoran Ditembak, IPW Minta Polisi Selidiki Keterlibatan Anggota Densus 88
Baca juga: Penusuk Syekh Ali Jaber Dijerat Pasal Berlapis, Rumah Tersangka Disisir Densus 88
Satu lagi, IHY, kisaran usia 30-40 tahun.
IHY juga merupakan warga Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu.
IHY merupakan seorang pengusaha konveksi yang cukup terkenal di wilayah tempat tinggalnya.
Kepala Pekon Wonodadi Joko Mianto (49) menceritakan, RG merupakan orang yang sopan dan taat beribadah, juga baik dan ramah.
"Selama ini (RG) bergaul dengan masyarakat, seperti masyarakat biasa," tukas Joko Mianto yang ditemui di kediamannya, Minggu, 8 November 2020.
Ditambahkan Joko, dirinya sebagai aparat desa setempat diminta untuk menyaksikan penggeledahan rumah dan penyitaan barang-barang yang ada di kediaman RG.
Menurutnya, pada saat itu, Sabtu, 7 November 2020, sekira pukul 15.30 WIB, Joko yang datang ke kediaman RG sempat heran karena banyak aparat di lokasi itu.
Joko tidak mengetahui persoalan apa yang telah dialami warganya tersebut.
"Di situ sudah ramai polisi, saya hanya melihat saja yang digeledah, yang diambil apa saja ditumpuk di meja," jelas Joko Mianto.
Sepengetahuan Joko, barang-barang tersebut berupa laptop, lima ponsel berbagai merek, buku rekening dan buku-buku, serta tas kecil.
Terpisah, Kepala Pekon Gadingrejo Induk, Tugisar (43) mengaku tidak mengetahui sama sekali penggeledahan rumah warganya, yaitu kediaman IHY.
Kediaman Tugisar termasuk jauh dari kediaman IHY.
Selain itu, tidak ada pemberitahuan atas penggerebekan pengusaha konveksi tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tugisar, petugas menggerebek kediaman IHY, Sabtu, 7 November 2020 sore.
Sementara itu, Tugisar memperoleh informasi penangkapan tersebut setelah Maghrib dari warga yang berbincang-bincang di lokasi gotong royong hajatan masyarakat setempat.
"Sepengetahuan saya, dia buka konveksi, mempekerjakan karyawan dan menyiapkan bahannya. Seragam sekolah," tukas Tugisar.
Menurut Tugisar, dalam keseharian IHY, kehidupan sosialnya, di tengah masyarakat biasa, seperti warga lain pada umumnya.
Bahkan aktif beragama.
Oleh karena itu, lanjut Tugisar, lingkungan terkejut dengan kejadian penangkapan tersebut.
Sebab, IHY terkenal sebagai orang baik di lingkungan masyarakat setempat.
"Rajin beribadah, bahkan sering mengadakan pengajian," tandas Tugisar.
Sebelumnya diberitakan, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan empat terduga teroris di Provinsi Lampung.
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, keempatnya diamankan di tempat berbeda, Sabtu (7/11/2020).
Keempatnya diamankan lantaran diduga merencanakan kegiatan terorisme di beberapa kota di Jawa.
Menurut salah seorang sumber yang tak mau disebutkan namanya, keempat orang tersebut diamankan di tiga tempat.
"Satu orang di Metro, satu orang di Panjang (Bandar Lampung), dan dua orang di Pringsewu," ungkap pria yang juga ikut dalam pengamanan ini.
Kata dia, keempat orang ini berinisial SUL, DAV, BAK, dan RG.
"Masih anggota jaringan radikal dari kelompok Jamaah Islamiyah," imbuh ketua tim operasi pengamanan di Lampung ini.
Sementara hingga sampai saat ini, Polda Lampung masih belum bisa dikonfirmasi terkait adanya pengamanan sejumlah kelompok terduga teroris ini.
(Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan C/Hanif Mustafa)