Berita Nasional

Polisi Temukan Noda Darah dan Pesan MiChat, Wanita Muda Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel

Polisi mengungkap adanya pesan menawarkan layanan jasa melalui aplikasi MiChat. 

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA
ILUSTRASI - Polisi Temukan Noda Darah dan Pesan MiChat, Wanita Muda Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Seorang wanita ditemukan meninggal di kamar sebuah hotel di Surabaya, Senin (9/11/2020) sore.

Saat ditemukan oleh Yanuar, karyawan hotel, ada noda darah di bagian wajah korban. 

"Kami sempat melihat korban dari pantulan kaca kamar. Wajahnya ada darah," ungkap Yanuar. 

Polisi mengungkap adanya pesan menawarkan layanan jasa melalui MiChat. 

Korban diketahui berinisial FYR (27) warga Desa Madulegi, Kelurahan, Madulegi, Kecamatan Sukodadi, Lamongan.

Informasinya, mayat perempuan itu ditemukan pertama kali oleh resepsionis hotel. 

Saat itu, waktu menginap korban sudah habis dan harus cek out dari hotel pada pukul 13.00.

Namun hingga sore hari, korban belum juga keluar.

Selanjutnya, pihak resepsionis hotel menghubungi manager hotel untuk konfirmasi ke kamar korban.

Tak lama resepsionis dan manager mendatangi kamar korban dan mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban.

"Pintu kamarnya kami ketuk sebanyak tiga kali, namun tidak ada respon dari korban," kata karyawan hotel, Yanuar kepada polisi.

Pihak hotel yang curiga, lantas membuka pintu kamar dengan menggunakan kunci cadangan.

Setelah pintu terbuka, akhirnya baru diketahui jika korban sudah meregang nyawa di atas tempat tidur. 

"Kami sempat melihat korban dari pantulan kaca kamar. Wajahnya ada darah," ungkap Yanuar. 

Temuan mayat ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Sawahan dan comand centre 112. 

Petugas yang datang kemudian melakukan pemeriksaan.

Petugas medis menyatakan korban sudah meninggal dunia.

Kemudian jenazahnya dibawa ke RSUD dr Soetomo guna divisum.

Kanitreskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitanto mengatakan, berdasarkan keterangan manajemen hotel, korban menginap sejak 5 November.

"Selama lima hari menginap, korban sendirian dan tidak ada orang lain.

Ini setelah polisi melakukan pengecekan berdasarkan rekaman CCTV hotel," kata Risti saat dikonfirmasi, Senin (9/11/2020) sore.

Setiap jam 09.00, korban selalu pergi dan kembali ke hotel hingga tengah malam. 

Terkait penyebab kematian korban, Ristitanto mengatakan dari hasil pemeriksaan petugas inafis dan dokter tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. 

"Kata dokter yang memeriksanya, ada pembulu darahnya yang pecah sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," jelas Risti.

Pemeriksaan di handpone korban juga menunjukkan jika korban kerap menawarkan jasa layanan seks melalui aplikasi miChat.

"Memang kalau kami periksa ada miChatnya. Dugaan kami mungkin pramuria," tandasnya.

Kondisi Korban saat ditemukan oleh resepsionis dalam keadaan tewas.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved