Tribun Bandar Lampung

Bertahan di Tengah Pandemi, Dapur Mommy Keluarkan Produk Terbaru Sambal Kurma

Sambal kurma ini menurut Putri terinspirasi dari salah satu ustaz yang melakukan pengobatan herbal dengan media kurma.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Sambal kurma ala Dapur Mommy.Bertahan di Tengah Pandemi, Dapur Mommy Keluarkan Produk Terbaru Sambal Kurma 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Bayu Saputra

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pandemi Covid-19 menyerang semua sektor termasuk UMKM di bidang kuliner.

Sehingga para pelaku UMKM dituntun untuk bisa survive.

Termasuk pelaku UMKM Dapur Mommy yang saat ini tetap menjajakan makanan secara daring yang sebelumnya membuka kafe.

Owner Dapur Mommy Nur Aini Putri kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (13/11/2020) mengatakan bahwa masa pandemi ini memang terasa sekali bagi para pelaku UMKM seperti dirinya.

Terasa seperti mati suri tetapi dirinya tetap semangat meskipun omset turun.

"Kemarin itu saya tutup satu lapak, dan tidak ada aktifitas makanya ditutup," kata Putri

Makanya dengan melakukan inovasi, serta membuat karya baru dengan menu baru lalu dilakukan pemasaran secara online shop dan berharap bisa mendapatkan keuntungan.

"Kalau saya sore ini kebetulan melounching sambel kurma di lokasi PO Rosalia Indah dengan melakukan buka bazar," kata Putri yang telah membuka usahanya ini sejak 2017 silam.

Sambal kurma ini menurut Putri terinspirasi dari salah satu ustaz yang melakukan pengobatan herbal dengan media kurma.

Jadi sambal kurma ini berbahan dasar kurma dan gula aren, sambel tersebut digoreng dan dicampur dengan kurma yang telah dihaluskan seperti juice.

Kemudian sambel kurma ini bisa bertahan sampai 30 hari jika dimasukan ke dalam lemari es dan bertahan 1 minggu di luar lemari es.

Untuk harganya Rp 30 ribu yang berukuran medium 330 mili atau 250 gram.

Bagi yang ingin pesan sambel kurma ini bisa digunakan market place dapur mommy, atau 
melalui Instagram @dapurr_mommy atau di nomor telepon serta WhatsApp 0895396851594.

Selain itu nasi lemak dibanderol Rp 8-15 ribu, tekwan Rp 80 ribu per kilogramnya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved