Berita Nasional

Tiga Kapolda di Pulau Jawa Ini Punya Peluang Jadi Calon Kapolri 

ada 3 Komjen yang akan memasuki masa pensiun menjelang suksesi Kapolri. Ketiganya akan mulai pensiun pada November, Desember dan Januari 2020 mendatan

Editor: Romi Rinando
Dok Divisi Humas Polri
Ilustrasi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis (tengah) di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasca pencopotan Kapolda Jawa Barat dan Kapolda DKI peta bursa calon Kapolri diprediksi bakal bergeser.

Sosok tiga Kapolda yang berdinas di Jawa diprediksi bakal ikut meramaikan kandidat calon Kapolri baru.

Kendati demikian, Mabes Polri belum mengumumkan nama-nama kandidat yang akan memimpin Korps Bhayangkara menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis.

Seperti dikabarkan, Jenderal Pol Idham Azis akan pensiun pada Januari 2021 mendatang.

Maka, narasi tokoh-tokoh calon penggantinya mencuat belakangan ditambah lagi rotasi di tubuh Polri yang baru saja dilakukan termasuk mengganti sejumlah Kapolda.

Dikabarkan Tribunnews.com sebelumnya, Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan ada 3 Komjen yang akan pensiun dan otomatis akan digantikan 3 perwira berpangkat irjen.

"Siapapun jenderal bintang dua Polri yang naik menjadi bintang tiga tentu berpeluang untuk masuk dalam bursa calon Kapolri," jelasnya.

Kapolri: Dir Narkoba Polda Jangan Ayam Sayur
Kapolri: Dir Narkoba Polda Jangan Ayam Sayur (tribunnews)

Baca juga: Dicopot Sebagai Kapolda Jabar, Sosok Irjen Rudy Sufahriadi di Mata Ridwan Kamil

Baca juga: 2 Kapolda Dicopot, Istana: Untuk Menimbulkan Efek Jera bagi Kapolda Lain

Baca juga: Sosok Irjen Pol Fadil Imran Kapolda Metro Jaya, Tangani Kasus Penghinaan Ahok Sampai Chat Mesum RS

Inillah tiga Kapolda dan sosoknya yang dirangkum Tribunnews.com dikaitkan naik pangkat dan bisa masuk bursa calon Kapolri baru:

1. Irjen Muhammad Fadil Imran

s

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Muhammad Fadil Imran saat mengusir kapolsek yang tertidur ketika rapat. Kini Muhammad Fadil Imran menjadi Kapolda Metro Jaya (Capture Youtube KompasTV)

Tribunnews.com menuliskan, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran resmi menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana menjadi Kapolda Metro Jaya.

Hal itu setelah pengumuman resmi yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri pada Senin (16/11/2020).

Penggantian jabatan ini buntut dicopotnya Irjen Pol Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya.

Kemudian, Irjen Pol Nana Sudjana dipindahtugaskan menjadi Koordinator Ahli Kapolri.

Lantas siapakah sosok Irjen Pol Mohammad Fadil Imran ini?

Diketahui, nama Fadil Imran sudah tidak asing lagi di jajaran kepolisian.

Sebab, namanya kerap kali disebut berpotensi menjadi kandidat kuat Kapolri pengganti Idham Azis.

Fadil Imran merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) 1991 yang berpengalaman di bidang reserse.

Dikutip dari Surya.co.id, M Fadil Imran dilahirkan di makassar, Sulawesi Selatan 51 tahun lalu.

Dia memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.

Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.

Pada 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.

Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).

Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.

Dan pada 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.

Sebelum ditugaskan menjadi Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

2. Irjen Ahmad Luthfi

s
Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi saat melakukan diskusi Tribun Forum "Mengawal Bangsa Terapkan New Normal" bersama Tribun Jateng via Google Meet di Gedung Kapolda Jawa Tengah, Senin (6/7/2020) ((Tribun Jateng/Hermawan Handaka))

Sementara diberitakan Tribunlampung.co.id, nama Irjen Pol Ahmad Lutfi mencuat di antara nama jenderal lain yang dimutasi Kapolri Jenderal Idham Azis pada 1 Mei 2020. 

Berdasarkan Surat Telegram (ST) yang diterbitkan Kapolri Jenderal Idham Azis, yakni ST/1337/V/KEP/2020  dan ST/1338/V/KEP/2020, tertanggal 1 Mei 2020, Brigjen Ahmad Lutfi promosi jabatan.

Sebelumnya Brigjen Ahmad Lutfi menjabat sebagai Wakapolda Jawa Tengah. 

Dengan keluarnya Skep Kapolri itu, Ahmad Lutfi ditunjuk menjadi Kapolda Jawa Tengah. 

Artinya Ahmad Lutfi akan naik pangkat menjadi bintang dua yaitu Inspektur Jenderal (Irjen). 

Ahmad Lutfi menyita perhatian karena dia adalah satu-satunya jenderal bukan lulusan Akademi Kepolisian (akpol) yang bisa merengkuh jabatan bergengsi Kapolda Jawa Tengah. 

Sampai-sampai Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, pengangkatan Ahmad Lutfi adalah hal yang paling fenomenal dalam mutasi jabatan di tubuh Polri kali ini. 

Jamak diketahui jabatan bergengsi di tubuh Polri dikuasai para alumni Akpol. 

Karena itu penunjukan Ahmad Lutfi sebagai Kapolda Jawa Tengah menjadi sorotan bagi IPW. 

Neta mengatakan, sejak duduk sebagai Kapolresta Solo, karier Luthfi memang begitu cepat menanjak.

Kondisi ini terbilang fenomenal untuk sebuah jenjang karier di Korps Bhayangkara.

Oleh karena itu, IPW menduga Luthfi sudah disiapkan untuk menduduki jabatan tinggi di Polri pada masa yang akan datang.

"Sepertinya yang bersangkutan sedang dipersiapkan Jokowi untuk menjadi calon Kapolri ke depan. Bisa jadi akan dipersiapkan menggantikan Idham Azis," jelasnya.

Ahmad Lutfi diketahui bukanlah lulusan Akpol. 

Ahmad Lutfi adalah lulusan Sekolah Perwira Militer Sukarela (Sepa Milsuk) angkatan ke-2 tahun 1989.

Sejak polisi berpisah dari TNI, nama Sepa Milsuk kini berganti menjadi Penerimaan Polri Sumber Sarjana (PPSS).

Sepa Milsuk adalah jalur masuk ABRI bagi lulusan perguruan tinggi. 

Di Sepa Milsuk 1989, Ahmad Lutfi satu angkatan dengan Menteri Kesehatan Terawan. 

Terawan adalah seorang dokter tentara berpangkat Mayjen. 

Sepa Milsuk Angkatan ke-2 Tahun 1989 ini dilantik perwira pada tanggal 29 Juni 1989 di Kodikal.

Kodikal merupakan nama lembaga pendidikan TNI Angkatan Laut sebelum berubah menjadi Kodiklatal.

Menurut Neta, perwira non-Akpol itu menjadi Wakapolda Jawa Tengah setelah mengikuti pendidikan.

Tak seperti biasanya, setelah mengikuti pendidikan, perwira Polri menjadi Analis Kebijakan (Anjak) dulu atau menjabat posisi di Mabes Polri dengan pangkat tetap Kombes, baru kemudian mendapat promosi menjadi Brigjen.

Profil Brigjen Ahmad Lutfi

Nama: Brigjen Ahmad Lutfi SH SST MK

TTL: Surabaya, 22 November 1966

Pendidikan

Sepa 1989 

Selapa 2000

Baca juga: Saat Ibu Suruh Anak Bangunkan Ayahnya di Kamar, Ternyata Telah Meninggal Dunia

Sespim 2005

Lemhanas PPRA 2017

3. Irjen Ahmad Dofiri

s
Irjen Pol Ahmad Dofiri saat menjabat sebagai Kapolda DIY. Dofiri menjadi Kapolda Jabar mulai hari ini, Jumat (20/11/2020) (Tribun Jogja/Wisang Seto Pangaribowo)

Artikel Tribunnews.com mengabarkan, Irjen Pol Ahmad Dofiri menjadi pengganti Irjen Rudy Sufahriadi.

Diketahui, Irjen Rudy Sufahriadi yang saat itu menjadi Kapolda Jawa Barat dicopot dari jabatannya karena lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Sementara itu, Rudy dimutasi menjadi Widyaiswara Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.

Posisi Kapolda Jabar diisi oleh Irjen Ahmad Dofiri.

Dikutip dari bandungkab.go.id, Irjen Ahmad Dofiri lahir di Indramayu pada 4 Juni 1967.

Ahmad Dofiri menikah dengan wanita bernama Diana Wahyuni .

Dari pernikahannya, mereka memiliki tiga orang anak, yakni M. Galih Pratama, Nabila Andya Riva, dan M. Daffa Trinanda.

Irjen Ahmad Dofiri mengawali karier kepolisiannya sebagai Kanit Resintel Polsekta Tangerang Polda Metro Jaya pada 1990.

Ia pernah menjabat sebagai Kassubag Jabpamentil Bagian SDM Polri pada 2005.

Irjen Ahmad Dofiri merupakan kapolres ke-3 sejak berdirinya Polres Bandung pada 24 Februari 2004.

Ia menjadi Kapolres Bandung sejak 7 Juli 2007.

Prediksi Bursa Calon Kapolri

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyebutkan pemilihan calon Kapolri harus dipilih dari kepangkatan yang tertinggi yaitu jenderal bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen).

Komjen adalah jabatan yang satu level di bawah jabatan Kapolri yang berpangkat bintang empat.

Dengan kata lain, saat ini ada 14 personel Polri berpangkat Komjen yang berpotensi menjadi pengganti Kapolri Idham Azis.

Namun, kata Neta, tidak semua jenderal bintang tiga tersebut bisa melaju sebagai calon Kapolri.

Pasalnya, ada 3 Komjen yang akan memasuki masa pensiun menjelang suksesi Kapolri. Ketiganya akan mulai pensiun pada November, Desember dan Januari 2020 mendatang.

"Hanya beberapa saja yang bisa ikut bursa, sisanya tidak bisa ikut karena karena memasuki masa pensiun," kata Neta saat dikonfirmasi, Kamis (19/11/2020).

Tiga Komjen yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novambar, dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi.

Dengan adanya 3 orang jenderal bintang tiga pensiun itu, otomatis ada tiga orang perwira tinggi Polri berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) yang akan naik menjadi pangkat Komjen. 

Dari sejumlah nama yang beredar, memang ada tiga jenderal bintang dua yang menguat untuk naik pangkat menjadi Komjen menjelang suksesi Kapolri.

Mereka disebut juga akan ikut bersaing dalam bursa calon Kapolri mendatang.

"Siapapun jenderal bintang dua Polri yang naik menjadi bintang tiga tentu berpeluang untuk masuk dalam bursa calon Kapolri," jelasnya.

(Tribunnews.com/Chrysnha, Igman Ibrahim, Maliana, Yurika)(Surya.co.id/Luhur Pambudi)(Tribunlampung.co.id/Wakos Reza Gautama)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tiga Kapolda Ini Diprediksi Bisa Ramaikan Calon Kapolri Baru

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved