Kasus Corona di Lampung
8 Nakes Terinfeksi Covid, Puskesmas Sukaraja Tetap Operasi, Puskesmas Gadingrejo Tutup 3 Hari
Puskesmas Sukaraja tetap operasional namun seluruh nakes yang terinfeksi sudah dirawat serta isolasi mandiri.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jumlah pasien Covid-19 di Provinsi Lampung terus bertambah, Minggu (29/11/2020).
Terbaru, terdapat delapan tenaga kesehatan atau nakes yang terinfeksi Covid.
Nakes ini sebanyak 6 orang bertugas di Puskesmas Sukaraja Bandar Lampung dan dua orang bertugas di Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.
Atas kondisi tersebut, Puskesmas Gadingrejo melakukan penutupan sementara selama tiga hari terhitung Senin (30/11) sampai 2 Desember 2020.
Sementara Puskesmas Sukaraja tetap operasional namun seluruh nakes yang terinfeksi sudah dirawat serta isolasi mandiri.
Baca juga: 6 Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Sukaraja Bandar Lampung Tak Tutup Pelayanan
Baca juga: Suka Duka ODHA Lampung Melewati Pandemi Covid, Susah Konsultasi Dokter, Obat Dikirim via Ekspedisi
Kepala Puskesmas Sukaraja Bumiwaras Bandar Lampung dr Jhoni Effensyah menjelaskan, dari 6 nakes itu dua diantaranya positif Covid hasil swabnya dan kini dirawat di RSUDAM dan RS Airan Raya.
Sementara 4 nakes lainnya reaktif dan kini sedang isolasi mandiri.
Untuk pelayanan di puskesmas, Jhoni mengatakan, tidak bisa ditutup.
Sebab, dirinya tidak ingin ada pasien yang telantar sementara rumah sakit juga sedang penuh pasien.
Namun seluruh ruang di puskesmas sudah disemprot disinfektan.
"Semua pencegahan sudah dilakukan. Kami bekerja sesuai SOP bahkan menggunakan APD lengkap," jelasnya, kemarin.
Salah satu nakes yang terinfeksi Covid menceritakan, awalnya ia kehilangan indera penciumannya dan badan terasa tidak enak.
Selanjutnya dilakukan rapid antigen dengan keakuratan diatas 75 persen dengan hasil reaktif.
Nakes yang meminta namanya tidak disebutkan ini menuturkan, penularan Covid itu awalnya karena ada rekan nakes yang bekerja di puskesmas terinfeksi Covid.
Saat itu, tidak ada yang tahu jika nakes ini mengalami Covid.
"Dia jatuh, sesak nafas dan memang memiliki penyakit asma dan sakit jantung. Saya dan rekan-rekan mengira kalau pasien ini kambuh penyakitnya. Jadi pada saat itu langsung kami pakaikan oksigen tapi tidak berkurang sesaknya," ujarnya.
Selanjutnya dilakukan swab dan hasilnya positif Covid.
Nakes ini kemudian dirujuk ke rumah sakit. Setelah kejadian itu, beberapa nakes ikut terinfeksi Covid termasuk dirinya.
Ia mengaku, saat ini para nakes yang sehat tidak fokus bekerja dan khawatir ikut tertular.
Ia berharap, pelayanan bisa ditutup sementara sampai benar-benar steril.
Sehingga semua pihak merasa aman dan tak khawatir.
Kepala Dinas Kesehatan Edwin Rusli mengaku belum mendapat laporan terkait 6 nakes Puskesmas Sukaraja yang terinfeksi Covid.
Ia mengaku, akan segera menghubungi kepala puskesmasnya terlebih dahulu untuk mengambil langkah lebih lanjut.
Tutup 3 Hari
Berbeda dengan langkah Puskesmas Sukaraja, pihak Puskesmas Gadingrejo Pringsewu mengambil kebijakan menutup sementara pelayanan selama tiga hari untuk menjamin keadaan benar-benar steril.
Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu dr Ulinoha mengungkapkan, UPT Puskesmas Gadingrejo mengatakan, untuk keperluan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap warga Gadingrejo dan sekitarnya, selama masa penutupan dialihkan ke UPT Puskesmas Wates.
Selama penutupan tersebut, tambah Ulinoha, juga dilakukan penataan fasilitas pelayanan kesehatan di UPT Puskesmas Gadingrejo.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pringsewu dr Nofli Yurni mengungkapkan, dua nakes yang terinfeksi Covid ini berjenis kelamin perempuan beralamat di Kecamatan Gadingrejo. Yaitu, VD (28) dan TA (30).
Satgas mencatat sampai kemarin, total pasien Covid di Pringsewu mencapai 79 kasus.
Khusus penambahan pasien pada Minggu terdata tujuh orang yang dua diantaranya nakes Puskesmas Gadingrejo.
Dari 79 kasus tersebut, 44 orang di antaranya telah sembuh atau selesai menjalani isolasi.
56 Kasus Baru
Pasien Covid di Provinsi Lampung sendiri bertambah 56 orang sehingga totalnya menjadi 3.717 orang pada Minggu (29/11/2020).
Adapun rinciannya, dari Bandar Lampung 35 pasien, Lamsel (4), Lamtim (1), Lampura (7), Tuba (1).
Kemudian Tanggamus (1), Pesawaran (1), Lamteng (5) dan Way Kanan 1 kasus.
Pasien yang sembuh juga bertambah 13 orang sehingga totalnya menjadi 2.150 orang.
Pasien Covid yang meninggal dunia juga bertambah 3 orang sehingga total menjadi 179 kasus.
Untuk jumlah rumah sakit rujukan pasien Covid yang penuh ada empat yakni RS Bhayangkara dengan 13 bed (tempat tidur), RS Imanuel 20 bed, RSU Pertamina Bintang Amin 25 bed dan RS Airan Raya 12 bed.
Sulit Awasi
Masih terkait penanganan Covid di Lampung, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengaku kesulitan mengawasi sejumlah instansi vertikal di wilayahnya.
Bahkan pihaknya pernah mendapat penolakan saat ingin melakukan pengawasan protokol kesehatan di beberapa instansi vertikal itu.
“Saya saat mau menyentuhnya mereka (instansi vertikal), mereka bilang ini bukan kewenangan bapak, meskipun berada di Kota Bandar Lampung,” kata Herman HN, Minggu (29/11/2020).
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah provinsi segera membentuk satgas khusus pengawasan Covid-19 yang bertanggung jawab menertibkan instansi vertikal ini.
"Itu idealnya memang kewenangan pemerintah provinsi," kata Herman HN.
Ia mengakui, pihaknya telah mengajukan usulan tersebut kepada Gubernur Lampung dan saat ini tengah menunggu tindaklanjutnya.
“Saya sudah sampaikan ke pemerintah provinsi (pemprov) bahkan di forum-forum besar bersama pemerintah kabupaten/kota lainnya bahwa mereka (pemprov) harus bentuk satuan tugas Covid-19 yang mengawasi dan dapat menyentuh lembaga vertikal,” sebut Herman HN.
Ia berharap permintaan ini bisa segera direalisasikan sebab persebaran Covid terus naik.
"Bahkan, sudah banyak sebaran Covid-19 di instansi vertikal,” kata dia.
Untuk diketahui Pemkot Bandar Lampung, selain memiliki Satgas Covid-19 untuk pendisiplinan protokol kesehatan yang mengacu pada aktivitas masyarakat, juga memiliki satgas yang mengontrol satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemerinta kota setempat. (Tribunlampung.co.id/som/byu/dik)