Berita Nasional
Prabowo Subianto Bungkam Atas Kasus Edhy Prabowo, Rocky Gerung Sebut Kehilangan Momentum
"Saya ingin dengar kalimat itu diucapkan oleh Pak Prabowo," ujar Rocky Gerung. "Tapi belum pernah sekalipun kata benur itu diucapkan oleh Prabowo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak kunjung memberikan pernyataan terkait kasus tertangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK.
Pengamat Politik Rocky Gerung mengaku masih menunggu dan menantikan sikap dan pernyataan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tersebut atas kasus yang menimpa 'anak emasnya' tersebut.
Seperti yang diketahui, Edhy Prabowo sendiri sebelumnya merupakan wakil ketua umum Partai Gerindra sekaligus orang kepercayaan dari Prabowo Subianto.
Oleh karenanya, ia berharap ada pernyataan yang disampaikan oleh Prabowo terkait masalah tersebut.
"Saya ingin dengar kalimat itu diucapkan oleh Pak Prabowo," ujar Rocky Gerung.
"Tapi belum pernah sekalipun kata benur itu diucapkan oleh Prabowo," imbuhnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (25/11/2020).
KPK resmi menahan Edhy Prabowo bersama enam orang lainnya terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kasus dugaan menerima hadiah atau janji terkait perizinan tambak usaha dan/atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya. (Tribunnews.com/Irwan Rismawan)
Baca juga: Edhy Prabowo Sebut 8 Sepeda yang Disita KPK dari Rumah Dinasnya Dibeli di Amerika
Baca juga: Edhy Prabowo Sebut 8 Sepeda yang Disita KPK dari Rumah Dinasnya Dibeli di Amerika
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Partai Gerindra Meminta Maaf ke Pemerintah
Rocky Gerung juga menyakini bahwa tidak hanya dirinya yang menunggu penjelasan dari Prabowo, melainkan semua masyarakat, terlebih para pendukung Prabowo itu sendiri.
Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube Refly Harun, Jumat (4/12/2020), Rocky Gerung mengatakan sejauh ini Prabowo Subianto masih terus bungkam atas tertangkapnya Edhy Prabowo sebagai tersangka dalam kasus korupsi benur atau benih lobster.
Dengan kondisi tersebut, Rocky Gerung menyebut Gerinda telah kehilangan momentum.
Menurutnya, langkah cepat yang harusnya bisa diambil oleh Prabowo adalah dengan memecat Edhy Prabowo sebelum yang bersangkutan mengundurkan diri.
"Jadi saya menganggap Gerindra kehilangan momentum, harusnya Pak Prabowo menit kedua setelah kasus itu dibuka, ia langsung bikin tindakan etis, yaitu memecat Edhy Prabowo," ungkapnya.
"Supaya publik menganggap ada konsistensi dalam pikiran Prabowo," jelasya.
"Jadi gak usah timbang-timbang efek politik dulu."

Lebih lanjut, Rocky Gerung menyinggung soal janji yang diumbar oleh Prabowo pada masa kampanyenya terhadap para koruptor.
Prabowo menjanjikan tidak akan segan untuk menjebloskan para koruptor, meskipun dari kader partainya sendiri.
Menurutnya, janji tersebutlah yang saat ini dipertanyakan oleh masyarakat untuk bisa membuktikannya kepada Edhy Prabowo.
"Kan tindakan etis pertama adalah memecat," kata Rocky Gerung.
"Karena Prabowo sendiri yang janjikan bahwa dia akan mengejar koruptor, menyeret sendiri, dan memenjarakan sendiri dan mengejar sampai ke Antartika," terangnya.
Simak videonya mulai menit ke- 59.35
Sebut Fadli Zon akan Liar jika Gantikan Edhy Prabowo
Akademisi Rocky Gerung menyoroti kekosongan posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pasca-Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, diunggah Senin (30/11/2020).
Diketahui sebelumnya, Edhy Prabowo ditangkap KPK dalam kasus dugaan menerima suap terkait izin ekspor benih lobster atau benur.

Rocky Gerung menyoroti kemungkinan Fadli Zon mengisi posisi Menteri KKP, diunggah Senin (30/11/2020). (Capture YouTube Rocky Gerung)
Setelah pengunduran diri Edhy Prabowo, mencuat beberapa nama yang diisukan mengisi posisi Menteri KKP, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Rocky Gerung dan jurnalis Hersubeno Arief kemudian menanggapi isu tersebut.
Hersubeno sendiri menilai pilihan itu akan menjadi menarik, mengingat posisi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan.
"Saya membayangkan seru juga kalau ada seorang Fadli Zon di kabinet terus dia di bawah koordinasi Luhut Pandjaitan, pasti sedap itu," komentar Hersubeno Arief.
Rocky sendiri menilai watak Fadli Zon dapat disebut liar, apalagi jika masuk dalam kabinet.
"Setahu saya, saya kenal Fadli Zon sudah berabad-abad. Wataknya itu enggak bisa ditundukkan," singgung Rocky Gerung.
"Dia bisa jadi liar, dia bisa ikut-ikutan nanti ngatur KSP (Kantor Staf Presiden), segala macam," lanjutnya.
Meskipun begitu, ia menilai bergabungnya Fadli Zon dalam kabinet akan memberi warna baru dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tidak hanya itu, ia menilai Luhut tidak akan mampu menangani Fadli Zon jika membuat kebijakan "liar".
"Bagus juga, saya juga senang ada variasi baru, ada dinamika baru di kabinet kalau Fadli Zon masuk," katanya.
"Pasti Luhut tidak akan mampu kendalikan Fadli Zon, karena ini soal watak 'kan, soal perangai," jelas Rocky.
"Saya kira itu," tambahnya.
Sebelumnya Rocky menilai posisi Menteri KKP akan diisi tokoh dari Partai Gerindra.
Ia menerangkan hal tersebut sudah menjadi jatah partai dalam kabinet.
Menurut Rocky, saat ini Jokowi tengah menunggu sinyal dari pihak Gerindra.
"Tapi oke, kita indifferent sebetulnya. Masuk enggak masuk, cicak bunyi saja, masuk tidak, masuk tidak," kata Rocky mengibaratkan.
"Yang lagi nunggu cicak bunyi sebenarnya bukan rakyat, tapi Pak Jokowi yang nunggu cicak bunyi, terima enggak, terima enggak," terangnya.
lnya. Masuk enggak masuk, cicak bunyi saja, masuk tidak, mas
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Nantikan Sikap Prabowo soal Kasus Edhy Prabowo, Rocky Gerung: Gerindra Kehilangan Momentum