Berita Nasional
Ayah Datangi TPS, Paksa Anaknya yang Jadi Ketua KPPS Pulang karena Takut Corona
Ayah dari Ketua KPPS darurat bagi pasien corona keberatan anaknya bertugas di RS yang merawat pasien Covid-19.
Di RS Darurat Lapangan, ada 73 pasien Covid-19 yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Surabaya 2020.
Mereka merupakan pemilih yang telah mengurus formulir A5 atau pindah pilih.
Untuk menggelar pemungutan suara di RS Darurat, PPK Krembangan telah mengerahkan petugas untuk TPS 31.
Ada pula saksi dari kedua paslon dan pengawas TPS.
Mereka, kata Febryan, dibekali alat pelindung diri (APD) lengkap oleh pihak rumah sakit, sebagai upaya perlindungan dan keamanan diri agar tidak tertular virus corona.
"Teman-teman juga sudah difasilitasi dengan hazmat, kita melakukan tidak tangan kosong karena sudah tercover," ucapnya.
Meski begitu, Febry tak menampik bahwa para petugas mengalami kekhawatiran.
Apalagi, tren penularan Covid-19 meningkat.
Ia pun berkoordinasi dengan pihak dokter dan tim medis untuk untuk memastikan prosedur keselamatan terhadap petugas di TPS.
"Tentu ada kekhawatiran bagi kami. Ini merupakan hal yang baru dan pertama, maka kami butuh banyak koordinasi dengan dokter, terkait keselamatan, baik pra maupun pasca," kata dia.
Terpisah, Kepala Staf Pelayanan Medis RS Darurat dr Agus Haryanto menegaskan akan memberikan yang terbaik pada proses pemungutan suara di dalam rumah sakit.
Pihaknya pun membekali petugas yang masuk dengan APD level tertinggi.
"Pada prinsipnya, kami concern pada teman-teman yang masuk ke dalam.
Mereka akan dilindungi APD level 3, yang tertinggi, mulai dari pemakaian sampai yang paling penting melepas. Ada prosedur yang harus diikuti," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Insiden Pilkada: Di Surabaya, Ada Ketua KPPS Dijemput dan Dipaksa Pulang Ayahnya, Ini Sebabnya