Berita Nasional

Rocky Gerung Sindir Jokowi Sukses Wariskan Kekuasaan untuk Anak dan Menantunya

keunggulan Gibran di Pilkada Solo dan Bobby di Pilkada Medan merupakan keberhasilan Jokowi mewariskan kekuasaan.

Kolase via TribunSolo.com dan TribunMedan.com
Gibran-Selvi dan Bobby-Kahiyang saat mencoblos di TPS masing-masing, Rabu (9/12/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Anak Jokowi Gibran Rakabuming Raka dan menantu Jokowi, Bobby Nasution unggul di Pilkada 2020 di Solo dan Medan.

Pengamat politik Rocky Gerung menyatakan, keunggulan Gibran di Pilkada Solo dan Bobby di Pilkada Medan merupakan keberhasilan Jokowi mewariskan kekuasaan.

Menurut Rocky Gerung, SBY dan Megawati harus belajar dari Presiden Jokowi.

Sementara SBY dan Megawati saat menjabat sebagai Presiden, justru anak-anaknya tak diberi jabatan apapun.

Rocky Gerung menyebut saat ini orang menganggap Jokowi telah berhasil menjadi kepala keluarga yang baik.

"Orang menganggap kokowi berhasil jadi kepala keluarga yang baik, mampu mengurus keluarganya sehingga kekuasaan bisa diwariskan," kata Rocky Gerung. 

Meski demikian, Rocky Gerung juga menyatakan kritikan keras soal keadilan. 

"Saya apresiasi kemampuan Jokowi, dia suskes mengakumulasi kekuasaan, tapi gagal mendistribusikan keadilan, mesti ada yang dipresiasi dan depresiasi," kata Rocky Gerung.

Baca juga: Hasil Pilkada Solo 2020 Berdasarkan Data Sementara KPU, Gibran-Teguh Unggul

Baca juga: Bobby Nasution, Menantu Jokowi Kalahkan Petahana di Pilkada Medan Versi 3 Lembaga Survei

Di sisi lain pasangan nomor urut dua yaitu Akhyar Nasution - Salman Alfarisi hanya didukung dua partai yaitu PKS dan Partai Demokrat.

Bobby Nasution - Aulia Rachman unggul 54,29 persen, sedangkan petahana Akhyar Nasution - Salman Alfarisi memberoleh 45,71 persen.

Soal kemenangan Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution ini, Rocky Gerung justru membandingkannya dengan penembakan 6 pengawal Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek.

"Ya ini hari HAM yang kita peringati secara tragis karena ada korban 2 hari sebelum hari HAM ini diperingati,

sekaligus kita lihat kontrasnya karena dua kepala daerah baru ada di dalam satu keluarga, yaitu keluarga Presiden Jokowi,

ada Gibran yang terpilih sangat mutlak, ada juga saudara Bobby di Medan,

jadi kita lihat dua peristiwa kontras, ada peristiwa di km 50 dan kegembiaran politik di istana, ini sebenarnya paradoks kita," kata Rocky Gerung dikutip Tribunlampung.co.id dari akun Youtubenya.

Rocky Gerung menyebut saat ini orang menganggap Jokowi telah berhasil menjadi kepala keluarga yang baik.

Calon Wali Kota Solo, Gibran ditemani istrinya Selvi Ananda tiba di TPS 22 di Kampung Tirtoyoso, Jalan Kasuari Nomor 3 RT 5 RW 13, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (9/12/2020).
Calon Wali Kota Solo, Gibran ditemani istrinya Selvi Ananda tiba di TPS 22 di Kampung Tirtoyoso, Jalan Kasuari Nomor 3 RT 5 RW 13, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Rabu (9/12/2020). (TribunSolo.com/Dok Jimboeng Photo)

"Orang menganggap kokowi berhasil jadi kepala keluarga yang baik, mampu mengurus keluarganya sehingga kekuasaan bisa diwariskan,

tetapi dia gagal jadi kepala negara karena sampai sekrang tidak ada ucapan terhadap persitiwa km 50," kata Rocky Gerung.

Ada anggapan Jokowi justru telah berhasil menjadikan anak dan menantunya sebagai kepala daerah di tengah kondisi Indonesia yang dirundung pandemi.

"Saya apresiasi kemampuan Jokowi, dia suskes mengakumulasi kekuasaan,

tapi gagal mendistribusikan keadilan, mesti ada yang dipresiasi dan depresiasi," kata Rocky Gerung.

Sementara itu Rocky Gerung mengatakan, SBY dan Megawati yang menjabat Presiden sebelumnya mesti belajar dari Jokowi.

Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution Selasa (24/12/2019) menyambangi anak-anak di Panti Asuhan Putra William Booth dan Putri Evangeline Booth di Jalan Samanhudi, No 27 Medan.
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution Selasa (24/12/2019) menyambangi anak-anak di Panti Asuhan Putra William Booth dan Putri Evangeline Booth di Jalan Samanhudi, No 27 Medan. (Istimewa/Kompas.com)

"Ini semua kesalahan kesalahan the ekenomic politik Indonesia adalah urusan keluarga karena itu yang dibuktikan Presiden Jokowi sebetulnya,

karena Pak SBY dan Bu Mega gagal semua karena gak berhasil menempatan anggota keluarganya ketika masih berkuasa,

jadi mereka mesti belajar dari keahlian Pak Jokowi," kata Rocky Gerung.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved