Mau ke Jakarta dan Bali Harus Rapid Tes Antigen, Apa Bedanya dengan Rapid Test Biasa dan Swab PCR
Mau ke Jakarta naik pesawat harus membawa hasil rapid test antigen. Bukan lagi hasil rapid test biasa.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah mengeluarkan syarat baru bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota dengan pesawat atau kereta api.
Yaitu harus membawa hasil tes swab PCR atau minimal rapid test antigen Covid-19.
Mulai Jumat 18 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021, keluar masuk wilayah DKI Jakarta harus menyertakan surat hasil pemeriksaan rapid test antigen.
Rapid test antigen juga menjadi syarat untuk bepergian ke Bali lewat darat.
Sedangkan yang ingin ke Bali naik pesawat udara disyaratkan membawa hasil test swab PCR.
Penyertaan surat hasil rapid test antigen sudah menjadi kebijakan nasional.
Baca juga: ILC TV One Pamit, Rizal Ramli Mengaku Prihatin
Baca juga: ILC TV One Selasa Malam, Episode Terakhir Sekaligus Perpisahan
Baca juga: Penjelasan Lengkap Manajemen TVOne Soal ILC Berhenti Tayang
Setiap orang yang bepergian menggunakan transportasi umum keluar masuk Jakarta diwajibkan untuk melampirkan hasil tersebut.
Termasuk calon penumpang pesawat yang akan beli tiket juga disyaratkan menunjukkan hasil rapid test antigen.
Rapid test antigen ini berbeda dan lebih baik dibanding rapid test antibodi yang sebelumnya jadi persyaratan.
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Selasa (15/12) lalu, mengatakan, rapid test antigen memiliki sensitivitas yang lebih baik.
Berikut perbedaan antara rapid test antigen, rapid test antibodi, dan tes PCR
1. Jenis sampel
Pemeriksaan rapid test antibodi dilakukan menggunakan sampel darah.
Sedangkan pemeriksaan rapid tes antigen dan tes PCR dilakukan menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan, dengan metode usap (swab).
Sehingga, rapid test antigen terkadang disebut juga dengan swab antigen. Namun, pada dasarnya keduanya adalah tes yang sama.
2. Cara kerja
Rapid test antibodi bertujuan mencari antibodi terhadap virus corona. Tubuh menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap agen infeksi seperti virus.
Antibodi ini umumnya muncul setelah empat hari hingga lebih dari seminggu setelah infeksi.
Sementara rapid test antigen dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi karena dapat mengidentifikasi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan. Identifikasi dilakukan dengan mencari protein dari virus corona.
Sedangkan tes PCR menjadi yang paling dianjurkan karena dapat mencari materi genetik dari virus.
Tes PCR menggunakan sampel lendir yang biasanya diambil dari hidung atau tenggorokan seseorang. Tes PCR bertujuan untuk mencari materi genetik dari virus corona.
Tes ini menggunakan teknologi yang disebut PCR (polymerase chain reaction), yang memperkuat materi genetik virus jika ada. Materi tersebut dapat dideteksi ketika seseorang terinfeksi secara aktif.
Baca juga: Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19 dan Siap Jadi Orang Pertama Disuntik
3. Lama waktu tes
Baik rapid test antigen maupun rapid test antibodi, hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil keluar.
Sementara itu, pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasil.
4. Akurasi hasil tes
Secara umum, rapid test antibodi tidak cukup akurat untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Namun, tes ini dapat memberikan informasi awal tentang tingkat potensi infeksi di suatu komunitas.
Sebab apabila hasil tes antibodi reaktif maka perlu dilanjutkan dengan tes swab PCR untuk memastikan seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Sementara itu, rapid test antigen memang tidak akan seakurat tes PCR, tetapi para peneliti mengatakan, tes antigen mungkin dapat digunakan untuk menenentukan pasien mana yang mengalami infeksi.
Saat ini tes PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus corona SARS-COV2.
Namun, tes PCR membutuhkan waktu yang lebih lama dan proses yang lebih rumit. Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus.
Baca juga: Sempat Berseteru, Artis Vanessa Angel Kini Mengaku Salah pada Ayahnya
5. Harga tes
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan rapid test antibodi sebesar Rp 150.000 berdasarkan surat edaran bertanggal 6 Juli 2020
Untuk test PCR, Kemenkes meminta dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota mengawasi penerapan harga tertinggi test PCR. Batasan harga tertinggi test PCR yakni sebesar Rp 900.000.
Untuk harga rapid test antigen Covid-19 di Indonesia saat ini masih bervariasi, tergantu dari lab yang menyediakan. Tarif rapid test antigen di Indonesia berada di kisaran Rp 349.000 hingga Rp 665.000.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rapid Test Antigen Jadi Syarat Perjalanan, Ini Bedanya dengan Rapid Test Antibodi, dan PCR.