Bandar Lampung
Tarif Rapid Test Antigen di RS Advent Bandar Lampung Rp 250 Ribu
Tercatat ada satu RS swasta di Bandar Lampung yang sudah membuka layanan rapid test antigen.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah telah menetapkan batas harga tertinggi rapid test antigen untuk pelaku perjalanan yang ingin ke Jakarta pada libur Natal dan Tahun Baru.
Batas harga tertinggi rapid test antigen sebesar Rp 250 ribu untuk Pulau Jawa dan Rp 275 ribu di luar Pulau Jawa.
Penelusuran Tribunlampung.co.id, belum banyak rumah sakit (RS) swasta di Kota Bandar Lampung yang memfasilitasi rapid test antigen.
Sementara puskesmas-puskesmas belum melayani rapid test antigen untuk pelaku perjalanan yang hendak ke Jakarta, khususnya via penerbangan.
Baca juga: Cerita Rektor Itera Prof Ofyar Terjangkit Covid-19, Positif Setelah Rapid Test Antigen
Baca juga: Penumpang Pesawat dan Kereta Wajib Rapid Test Antigen, Ini Tarifnya di 7 Bandara Indonesia
Tercatat ada satu RS swasta di Bandar Lampung yang sudah membuka layanan rapid test antigen.
RS itu adalah RS Advent yang berlokasi di Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung.
Wartawan Tribunlampung.co.id sempat mencoba mengakses layanan tersebut dengan menghubungi call center RS Advent pada nomor 0721 703459.
Pihak call center membenarkan adanya layanan rapid test antigen dengan biaya Rp 250 ribu.
"Pelayanannya dibuka pada Senin sampai Jumat, dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB," kata pihak call center, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: Melihat dari Dekat Objek Wisata Lengkung Langit, Tempat Favorit Baru Warga Bandar Lampung
Baca juga: Bawa 84 Kg Sabu, Kurir asal Banjarmasin Ditangkap saat Transit di Bandar Lampung
Sementara RS Imanuel belum membuka layanan rapid tes antigen untuk pelaku perjalanan.
"Mohon maaf, belum ada ya (rapid tes antigen)," ujar admin Imanuel On Air (Imona) melalui pesan Whatsapp, Sabtu.
Rapid test antigen dipercaya memiliki hasil yang lebih akurat daripada rapid test antibodi. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Azhar Jaya, tes ini paling baik dilakukan ketika orang baru saja terinfeksi.
Sebab, sebelum antibodi seseorang muncul untuk melawan virus yang masuk ke tubuh, ada peran antigen untuk mempelajarinya.
Keberadaan antigen itulah yang dideteksi. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)