Banjir Bandang Pringsewu
Banjir Bandang Melanda Pringsewu, 6 Pekon di Pardasuka Terdampak
Sebanyak enam dari 13 pekon di Pardasuka, Pringsewu terdampak banjir bandang yang melanda wilayah setempat pada Selasa, 5 Januari 2021 malam.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id R Didik Budiawan C
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Sebanyak enam dari 13 pekon/desa di Pardasuka, Pringsewu terdampak banjir bandang yang melanda wilayah setempat pada Selasa, 5 Januari 2021 malam.
Camat Pardasuka Titi Puji Lestari mengungkapkan, keenam pekon tersebut, Pekon Tanjung Rusia, Pekon Selapan, Pekon Pardasuka, Pekon Kedaung, Pekon Tanjung Rusia Timur, dan Pekon Sukanegeri.
"Paling parah (terkena banjir bandang) di Pekon Tanjung Rusia," kata Titi ketika ditemui di lokasi kejadian, Rabu, 6 Januari 2020.
Baca juga: Pesawat Lion Air Tergelincir di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan saat Hujan Deras
Baca juga: Banjir Bandang di Kabupaten Garut, 3 Sungai Meluap Akibat Hujan Deras
Bahkan kantor dan balai Pekon Tanjung Rusia sempat terendam air luapan Sungai Way Mincang.
Apalagi kantor Pekon Tanjung Rusia berada di atas tikungan sungai.
Kepala Pekon Tanjung Rusia Wildan Firdaus mengatakan, aliran sungai Way Mincang hulunya di wilayah pegunungan Selapan dan Kedaung.
Wildan mengatakan, banjir bandang tersebut merupakan yang terbesar sejak 34 tahun silam, tepatnya Tahun 1986.
Ketika itu Pringsewu masih tergabung bersama Lampung Selatan.
"Terjadi lagi di tahun ini (banjir bandang), cuma lebih kecil dari banjir 1986," kata Wildan Firdaus, Rabu.
Baca juga: Sepatu Pelajar di Pardasuka Pringsewu Dibungkus Plastik karena Jalan Berlumpur
Baca juga: 3 Hari di Awal Tahun 2021, Kasus Covid-19 di Pringsewu Bertambah 35 Kasus
Dia menceritakan, banjir yang menerjang kantor Pekon Tanjung Rusia kali ini tergolong mendadak.
Menurut Wildan, pihaknya tidak sempat melakukan antisipasi.
"Karena memang dalam 1,5 jam hujan, tidak diprediksi air datang langsung besar," tutur Wildan Firdaus.
Kondisi air, kata dia, sekitar 1,5 meter menggenangi kantor dan balai Pekon Tanjung Rusia.
Sehingga tidak sempat lagi menyelamatkan inventaris kantor.