Berita Nasional
Maksud di Balik Gerak Cepat Anies Baswedan Cari Tunawisma yang Ditemui Risma
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bereaksi dengan memerintahkan Dinas Sosial mencari sosok tunawisma yang ditemui Risma.
"Ikut saya ya Pak, nanti saya carikan Balai. Nanti ada temannya banyak, nanti masih bisa mulung.
Saya bantu cari kerjaan, supaya bisa makan, supaya bisa tidur, ndak kehujanan," kata Risma mengajak salah seorang gelandangan.
Mensos Risma Blusukan
Sekali Mensos Tri Rismaharini blusukan di wilayah Anies Baswedan coba lihat hasilnya, kata lurah.
Lurah Pegangsaan, Parsiyo menyampaikan alasan warga yang sempat tinggal di kolong flyover di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat yang enggan untuk direlokasi.
Melakukan pembersihan bangunan liar di bantaran kali maupun kolong flyover bukanlah hal yang mudah.
Terkadang, para petugas membutuhkan waktu sebelum akhirnya sekitar lokasi berhasil disterilkan.
Hal itu juga nampaknya berlaku saat Parsiyo mengetahui ada bangunan liar berupa bedeng di wilayahnya, tepatnya di kolong flyover yang ada di Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Imbas luas bangunan rumah tak sebanding dengan jumlah anggota keluarga, sebanyak 6 Kepala Keluarga (KK) sempat membuat bedeng di sekitar lokasi.
"Jadi kalau waktu relokasi warga yang di sini ke rumah mereka enggak terlalu lama," katanya di lokasi, Senin (4/1/2021).
"Mereka juga kooperatif, meski 2 diantara 6 KK tak memiliki tempat tinggal lain. Keduanya mengatakan sanggup menyewa kontrakan," imbuhnya.
Tak tinggal diam, Parsiyo turut menawarkan warga untuk relokasi ke tempat yang lebih nyaman seperti rumah susun.
Sayangnya, tawaran tersebut ditolak oleh warga dengan alasan lokasi rusun jauh dari tempat usaha mereka.
"Kami tawarkan relokasi, bukan hanya ke 2 KK itu saja, tapi kepada warga yang tinggal di sini yang kondisi rumahnya padat juga sudah kami tawarkan untuk menempati Rusun," kata dia.

Baca juga: Detik-detik Pelaku Curanmor di Bandar Lampung Todongkan Senpi ke Warga
"Tapi jawabannya karena Rusun dari tempat tinggal disini atau mata pencaharian yang mereka kerjakan di sini dianggap jauh karena adanya di Jakarta Timur dan Jakarta Utara," ujarnya.
(Kompas.com / tribunnews / tribuntimur)