Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak
Sosok Kapten Afwan, Pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh
Kapten Afwan, pilot Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan diduga jatuh, Sabtu (9/1/2021).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan diduga jatuh, Sabtu (9/1/2021).
Pesawat buatan tahun 1994 itu dipiloti Kapten Afwan.
Kapten Afwan tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara.
Kapten Afwan merupakan alumni Ikatan Dinas Pendek (IDP) IV Tahun 1987.
"Capt Afwan adalah Penerbang TNI AU periode 1987-1998, beliau terbang di Skadron Udara 4 dan Akadron Udara 31. Alumni dari IDP IV tahun 1987," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang, saat dikonfirmasi, Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Unggahan Terakhir Ratih Windania, Diduga Korban Sriwijaya Air Jakarta Pontianak Jatuh
Baca juga: Qoriah Internasional Batal Terbang dengan Sriwijaya Air SJ 182 karena Tes Covid-19
Indan menambahkan, pesawat tersebut juga mengangkut keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kol Tek Ahmad Khaidir.
Mereka adalah istri Akhmad Khaidir, Rahmania Ekananda dan dua orang anaknya yaitu Fazila Ammara dan Dinda Amelia.
Diberitakan, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan pesawat Sriwijaya Air dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak.
"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak dengan call sign SJY 182. Terakhir terjadi kontak pada pukul 14.40 WIB," kata Adita kepada Kompas.com, Sabtu.
Adita mengatakan, saat ini masih berjalan proses investigasi dan pihaknya juga sedang berkoordinasi dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) serta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Suami Nangis histeris
Istri dan 3 anaknya tumpangi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, seorang pria menangis histeris di Bandara Internasional Supadio.
Pria itu bernama Yaman Zai.
Dia mengatakan istri dan tiga anaknya merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno Hatta itu.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelumnya hilang kontak di wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.