Longsor Sumedang

Kisah Kakek Ukar Selamat dari Longsor Sumedang, 5 Jam Tertimbun Tanah

Sebanyak 13 orang meninggal dunia saat peristiwa longsor Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021), Kakek Ukar menjadi satu di antara korban selamat.

TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. Satu di antara korban selamat dari longsor Sumedang adalah Kakek Ukar. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SUMEDANG - Sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam peristiwa longsor Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1/2021). Satu di antara korban selamat adalah Kakek Ukar.

Kejadian longsor tersebut terjadi di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat.

Dari 13 korban meninggal dunia, tiga di antaranya adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setyo Pribadi, Kasi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.

Danramil Cimanggung, Kapten Inf Setyo Pribadi meninggal tertimbun dalam longsor susulan.

Baca juga: Mobil Pikap Nyaris Jatuh ke Jurang Diterjang Longsor, Jalur Garut-Bandung Putus

Baca juga: 2 Bulan Tertimbun Longsor, Jenazah Operator Alat Berat di Muaraenim Baru Ditemukan

Seorang lansia berusia 80 tahun bernama Ukar menjadi satu di antara beberapa korban selamat longsor Sumedang.

Oleh petugas gabungan, Kakek Ukar ditemukan dalam posisi telentang lima jam setelah kejadian.

Ketika itu, sekujur tubuhnya sudah tertimbun tanah.

Beruntung saat ditemukan, dia masih dalam keadaan hidup.

Ukar langsung dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kakek Ukar mengalami beberapa luka di bagian kepala, punggung, tangan, dan kaki, setelah sempat tertimbun tanah longsor Sumedang.

Baca juga: Captain Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Ternyata Sempat Minta Maaf pada Keluarga

Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Penyelam Gabungan Polariud Temukan Potongan Tangan

Kendati demikian, saat ini kondisinya mulai stabil.

"Sekarang stabil, saya sudah tenang lihatnya juga," ujar menantu Ukar, Amih saat ditemui di Puskesmas Sawah Dadap, Minggu (10/1/2021).

Kini, Amih tak henti-hentinya bersyukur.

Pasalnya, meskipun mertuanya itu tertimbun tanah, tapi dia masih selamat.

"Ini rahasia Allah, kalau musibah kaya gini kan enggak ada yang tahu," katanya.

Rumah Hadi Tertimbun Tanah

Korban selamat lainnya dari longsor Sumedang adalah Hadi (65).

Saat terjadi longsor pertama pukul 16.00 WIB, dia dan keluarganya sedang menonton televisi di rumah.

Hadi mengatakan, rumahnya dihuni oleh enam orang.

Ketika kejadian, tiba-tiba dia mendengar teriakan orang minta tolong.

Hadi pun bergegas ke luar rumah, menuju ke orang yang minta tolong tersebut.

Karena kondisi saat itu hujan, istri, anak, dan cucunya tetap berada di rumah.

Untuk menuju ke lokasi orang yang meminta tolong tersebut, Hadi harus jalan memutar lantaran ada longsor.

Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Longsor itu ternyata terjadi tepat di belakang rumahnya.

Namun, kejadian longsor pertama tak mengenai rumahnya.

"Saat longsor pertama anak, cucu, istri masih ada di rumah, warung juga masih buka, kan di rumah buka warung juga," kata Hadi, di sela menyelamatkan barang-barang berharga miliknya, Minggu (10/1/2021).

Namun, ketika hari sudah mulai gelap atau sekitar pukul 19.00 WIB, terdengar suara gemuruh.

Ternyata, saat itu terjadi longsor susulan.

"Terdengar suara gemuruh, longsor lagi, saya cepat-cepat menyuruh keluarga ke luar dari rumah. Warung langsung tutup," ujarnya.

Ketika itu Hadi sangat panik.

Dia sudah tidak mempedulikan lagi barang-barang yang ada di rumahnya.

"Yang penting nyawa semua keluarga selamat," ujarnya.

Saat longsor kedua itu rumahnya tertimbun tanah.

Karena itu, Hadi dan keluarganya pun harus mengungsi ke masjid.

"Tapi sekarang pindah, kami tinggal dulu di rumah tetangga karena takut," katanya.

Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Jumlah Korban Tewas Jadi 13 Orang

Tim SAR Gabungan kembali menemukan 2 korban meninggal dunia yang tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021).

Korban yang belum diketahui indentitasnya itu ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB.

Sehingga, total korban meninggal dunia akibat kejadian tersebut menjadi 13 orang.

"Tim SAR Gabungan temukan 2 korban longsor lainnya dalam keadaan meninggal dunia. Total hingga pukul 13.00 WIB Korban meninggal 13 orang," ujar Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah melalui pesan singkat.

Ia mengatakan, pada pukul 09.30 WIB tim SAR Gabungan menemukan korban meninggal dunia laki-laki dan korban kedua pada pukul 12.55 WIB berjenis kelamin laki laki.

Sebelumnya, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, hingga pagi hari ada 11 orang yang ditemukan meninggal dunia akibat kejadian longsor tersebut.

Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas berusaha mencari korban tertimbun tanah longsor di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). Longsor yang terjadi dua kali pada Sabtu, 9 Januari 2021 itu, mengakibatkan 18 jiwa luka dan 13 jiwa menggal dunia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Ini sebuah keprihatinan dan duka cita yang sangat mendalam, terutama korban jiwa. Saat ini, sudah ada 11 orang yang ditemukan meninggal," ujarnya saat meninjau lokasi longsor.

Dony mengatakan, evakuasi korban yang belum ditemukan dilakukan petugas gabungan hingga dini hari hingga akhirnya beberapa korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Kemungkinan masih banyak yang tertimbun, pencarian korban kembali dilanjutkan sejak pukul 09.00 WIB oleh TNI/Polri, Basarnas, BPBD, hingga Satpol PP, mudah-mudahan bisa secepatnya ditemukan," kata Dony.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Ukar, Kakek 80 Tahun Selamat dari Longsor Sumedang, Tertimbun 5 Jam, Disebut Rahasia Allah

Baca juga: Selebgram Syifa Mila Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Ibunda Syok

Baca juga: Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dilakukan Besok

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Korban Selamat dari Longsor di Sumedang: Kakek Ukar Tertimbun 5 Jam, Hadi Kehilangan Rumah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved