Berita Nasional
Teror Ular Merajalela saat Banjir, Pria di Jambi Jual Motor Istri demi Bantu Warga
Kisah seorang pendiri komunitas konservasi satwa liar di Jambi rela menjual sepeda motor istrinya demi menyelamatkan satwa dan warga.
Untuk menambal kebutuhan alat keamanan dan akomodasi tim di lapangan, Boslan pun sudah merelakan motor istrinya dijual.
Teror buaya
Tempat lain, Kelurahan Teluk Dawan, Kecamatan Muara Sabak Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi juga banjir.
Buaya dengan panjang hingga lima meter sempat muncul ke permukaan di tengah banjir yang merendam rumah warga.
Air yang meluap dari sungai baru sekitar 50-70 cm.
Kemunculan buaya di daerah ini lantaran Kelurahan Teluk Dawan memang habitat buaya berukuran besar.
Dengan terus meningkatkan muka air, kemunculan buaya untuk pertama kali saat banjir ini meresahkan warga setempat.
"Air merendam pemukiman warga. Ada sekitar lima RT terkena banjir. Sudah seminggu ini," kata Joni Iskandar, warga Kelurahan Teluk Dawan melalui sambungan telepon.
Dia mengatakan terkait kemunculan buaya, pemerintah setempat telah mengeluarkan imbauan agar warga menjauhi tempat berbahaya, dan anak-anak tidak berenang dalam banjir.
Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi Rahmat Saleh menuturkan akan menurunkan tim ke lapangan terkait kemunculan buaya pada saat banjir merendam rumah penduduk di Kelurahan Teluk Dawan.
Dia menjelaskan sungai-sungai yang berada di Teluk Dawan memang menjadi tempat buaya berukuran besar.
"Buaya itu keluar karena sifat alaminya, untuk berkembang biak atau mencari makanan," kata Ramhat lagi.
Selanjutnya, BKSDA Jambi juga mendukung upaya penyelamatan masyarakat dari gangguan ular, seperti yang dilakukan Ralu Jambee.
"Iya. Mulia yang dilakukan Ralu Jambee. Kita harus bersama-sama mengatasi persoalan konflik satwa dengan manusia," tutup Rahmat.
Artikel ini telah tayang di kompas.com