Berita Nasional
Gunung Semeru Meletus Muntahkan Awan Panas, Status Level 2 Waspada
Gunung Semeru meletus mengeluarkan awan panas dikonfirmasi oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gunung Semeru meletus mengeluarkan awan panas pada Sabtu (16/1) sore pukul 17.24 WIB.
Awan panas meluncur ke arah tenggara yang diduga dari dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
Gunung Semeru meletus mengeluarkan awan panas dikonfirmasi oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
Menurut Thoriqul Haq, perkiraan awal lokasi guguran awan panas berada di daerah sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan.
Baca juga: Detik-detik Gunung Semeru Meletus, Keluarkan Awan Panas Jarak 4,5 Km
Baca juga: VIDEO Detik-detik Gunung Semeru Meletus, Warga Ramai-ramai Mengungsi
Telah terjadi Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru dengan jarak luncur kurang lebih 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1) sore pukul 17.24 WIB.
Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.
Sedangkan untuk hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.
Adapun peristiwa tersebut juga dikonfirmasi oleh Bupati Lumajang, Thoriqul Haq bahwa perkiraan awal lokasi tersebut berada di daerah sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan.
"Gunung semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4.5 kilo. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," jelas Bupati Thoriqul.
Mengenai status gunung, saat ini Gunung Semeru masih berada pada level II atau 'Waspada' dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.
Sementara itu, masyarakat yang bermukim di sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Koboan dan sekitarnya agar waspada dalam menghadapi potensi bencana yang dapat ditimbulkan.
Dalam hal ini, khususnya masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan agar tetap waspada dalam menghadapi adanya intensitas curah hujan yang tinggi, sebab hal itu dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin.
Hingga siaran pers ini diturunkan, tim gabungan lintas Kementerian/Lembaga masih dalam proses pengembangan informasi dan belum ada keterangan adanya korban jiwa atas peristiwa tersebut.
Artikel ini telah tayang di tribunnews.com