Bandar Lampung
BPBD Bandar Lampung Amankan Ular Sanca Kembang Sepanjang 3,5 Meter
BPBD Bandar Lampung mengamankan ular sanca kembang sepanjang 3,5 meter dari rumah warga, pada Jumat (22/1/2021) pagi.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - BPBD Bandar Lampung mengamankan ular sanca kembang sepanjang 3,5 meter dari rumah warga.
Ular ini diamankan di pemukiman warga Jalan Terusan Pulau Bawean Gang Jadi 2 Kelurahan Sukarame pada Jumat (22/1/2021) pagi.
Kasi Tanggap Darurat Evakuasi dan Kebakaran BPBD Bandar lampung Suhaimi mengatakan, penangkapan ular sepanjang 3,5 meter ini berdasarkan laporan warga.
• Ular Sanca 3 Meter Lilit Velg Ban di Sukabumi, Mobil Tiba-tiba Berhenti Mendadak
• Ular Sanca Kembang 3 Meter Sembunyi di Bawah Karpet Rumah Warga Enggal
"Jadi tadi pagi kami mendapatkan laporan dari warga adanya penemuan ular di pemukiman di Jalan Terusan Pulau Bawean, sekira pukul 06.00 WIB," ujar Suhaimi, Jumat.
Suhaimi menuturkan, ular tersebut pertama kali ditemukan warga yang tengah membersihkan halaman rumah.
"Ular ini berada di selokan, tapi warga tidak berani mendekat jadi melapor ke kami," imbuh Suhaimi.

Atas laporan tersebut, kata Suhaimi, pihaknya menurunkan ke lokasi unit resceu.
"Lima personel turun untuk mengecek laporan."
"Sampai sana (lokasi ditemukan ular sanca kembang) personel pleton A mendapatkan ular sanca kembang ukuran 3,5 meter," terang Suhaimi.
• Tempat Ngopi Instagramable, Kopi Berbagi Bisa Jadi Pilihan di Bandar Lampung
• Mahasiswi Asal Cianjur Ditemukan Tak Bernyawa di Bandar Lampung
Suhaimi menambahkan, tidak ada korban atas penemuan ular sanca kembang ini.
"Evakuasi ular juga berjalan lancar dan saat ini sudah kami amankan di posko BPBD," tutur Suhaimi.
Menurut Suhaimi, ular tersebut bukan merupakan hewan peliharaan yang lepas.
"Bukan, jadi itu ular liar yang diperkirakan akibat curah hujan cukup deras sehingga ular muncul," beber Suhaimi.
Lanjutnya, kondisi rumah penemuan ular tersebut juga dekat sungai.
"Belakang pemukiman ada sungai, jadi curah hujan deras (kemungkinan) ular naik ke darat," timpalnya.
Suhaimi menambahkan, ular tersebut sementara ditampung dan akan diserahkan apabila ada yang mau merawat.
"Biasanya ada pecinta reptil, kami serahkan, asalkan untuk dirawat, kalau dikonsumsi tidak diperbolehkan," tandas Suhaimi.
(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)