Bandar Lampung
Pelaku Curanmor Nekat Gasak Motor di Minimarket Antasari saat Sedang Ramai
Curanmor terjadi lagi di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung.
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pencurian kendaraan bermotor (curanmor) terjadi lagi di kawasan Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar Lampung.
Lokasi curanmor kali ini di sebuah minimarket yang ternyata sudah peristiwa kali keempat.
Curanmor itu terjadi tepatnya di tempat parkir minimarket, Jumat (22/1/2021) pukul 19.35 WIB.
Situasi ramai tak menciutkan nyali dua pelaku yang datang menggunakan sepeda motor.
• Aksi Curanmor di Parkiran Minimarket Antasari Terekam CCTV, Cuma 10 Menit
• Polisi Amankan 1 Motor Hasil Curian dari Tangan Spesialis Curanmor di Bandar Lampung
"Saya lagi di dalam, lagi layani konsumen di meja kasir," kata Marlusia April (19), korban yang merupakan pegawai minimarket, Sabtu (23/1/2021).
Tindakan dua pelaku terekam kamera closed circuit television (CCTV).
Dari rekaman CCTV, mereka memarkirkan motor tepat di samping motor korban.
Sejumlah pegawai minimarket dan konsumen lalu lalang di sekitar dua pelaku.
Bahkan ada mobil yang datang dan parkir sesaat sebelum pelaku beraksi.
• Cara Pengusaha Lampung Hadapi ‘Ancaman’ Gen Z Terjun ke Dunia Usaha
Dalam waktu sekitar 10 menit, pelaku membawa motor Honda Beat warna putih bernomor polisi BE 2670 ABG milik pegawai minimarket.
Seorang pelaku tetap berada di motor, pelaku lainnya bertugas menggasak motor.
April mengaku tak begitu memperhatikan kondisi di luar minimarket.
Pasalnya, banyak konsumen datang dan berbelanja pada jam tersebut.
"Biasanya saya pasang rantai, tapi tadi malam lupa," ujarnya.
Rekan kerja korban, Ari (23), telah mengingatkan rekan kerjanya agar lebih waspada.
Sebab, curanmor di minimarket tersebut bukan kali pertama.
Terhitung sudah empat kali terjadi.
"Sering kehilangan motor di sini. Tiga motor karyawan (termasuk peristiwa Jumat malam), satunya lagi motor konsumen," katanya.
Dari empat kali curanmor, Ari mengungkap pelaku beraksi pada jam yang sama. Rentang pukul 18.00 hingga 20.00 WIB.
Ari yang saat kejadian sempat beraktivitas di luar toko juga tak begitu memperhatikan gerak-gerik dua pelaku.
"Kami sibuk masing-masing. Kalau lihat di CCTV, mereka ambil motor pas saya angkut galon ke luar toko," tuturnya.
Dari kasus-kasus kehilangan motor di minimarket tersebut, Ari menjadikannya pelajaran.
Ia bahkan memasang global positioning system (GPS) serta alarm di motornya.
"Sering saya bilang ke teman-teman kerja. Kalau bisa, parkir agak di samping (dekat posisi) kasir dan juga minimal pakai rantai atau gembok," katanya.
Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus curanmor yang menyebabkan korban merugi sekitar Rp 9 juta.
Kapolsek Tanjungkarang Timur Komisaris Polisi (Kompol) Doni Arianto menyatakan petugas telah mendatangi tempat kejadian perkara setelah menerima laporan korban.
"Masih dalam penyelidikan. (Jumat) tadi malam sudah ada anggota olah TKP (tempat kejadian malam) dan meminta keterangan korban dan saksi-saksi," ujarnya.
Di Restoran
Beberapa hari sebelumnya, Rabu (20/1) malam sekira pukul 19.00 WIB, curanmor terjadi di sebuah restoran di Jalan ZA Pagar Alam, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.
Eka (23) yang sedang makan di restoran itu tak menyadari motor Honda Beat BE 2261 ACS miliknya raib.
Stengah jam sebelum kehilangan motor, Eka datang dan memarkirkan motor tepat di depan restoran.
Saat menyantap makanan, tiba-tiba warga sekitar dan pegawai restoran berteriak.
"Saya tahunya setelah karyawan restoran teriak maling. Begitu saya keluar, ternyata yang hilang motor saya," katanya, Sabtu.
Merujuk keterangan sejumlah warga dan pegawai restoran, jelas Eka, pelaku sempat tepergok.
Namun, warga tak berani mendekat lantaran pelaku mengacungkan senjata api.
"Nggak tahu pistol asli apa bohongan. Terus, pelakunya kabur. Satu ke arah Way Halim. Satu lagi yang pakai motor saya naik flyover MBK (Mal Boemi Kedaton) ngarah ke Kedaton," bebernya.
Eka mengaku lupa memasang kunci ganda di motornya.
"Dengar-dengar di sini sering hilang motor, juga helm. Waktu itu lupa (memasang kunci ganda). Cuma stangnya saya kunci," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, Eka melapor ke Polresta Bandar Lampung.
"Masih kami dalami dari keterangan korban," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kompol Resky Maulana.
Pihaknya mengingatkan lagi agar masyarakat melakukan antisipasi dini, sehingga tidak menjadi sasaran pelaku kejahatan.
Minimal, menurut Resky, dengan memasang alat pengaman ganda, seperti rantai atau gembok.
"Setidaknya ini bisa memperlambat upaya dari pelaku," ujarnya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)