Berita Nasional

Janda Tua Hidup Sebatang Kara dan Kelaparan, Warga yang Datang Melihat sampai Nangis

Warga yang datang melihat kondisi Muntiah terbaring di lantai tanah rumahnya sampai menangis karena prihatin.

(Dok. Yayasan Berkas)
Kondisi nenek Muntiah (80) yang hidup sendiri dan tak terurus undang simpati warga. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMONGAN - Seorang wanita 80 tahun di Lamongan hidup sebatang kara dalam kondisi sakit.

Wanita bernama Muntiah itu pun diketahui dalam kondisi telah pikun dan tampak tak terurus.

Warga yang datang melihat kondisi Muntiah terbaring di lantai tanah rumahnya sampai menangis karena prihatin.

Nenek Muntiah yang kurus kering tampak terbaring di lantai tanah dengan pakaian compang camping nyaris telanjang. Dia juga kelaparan.

Nadin Amizah Tersandung Masalah, Sebut Orang Miskin Sulit Berbuat Baik

Pria Paruh Baya yang Ditemukan Membusuk di Bandar Lampung Tinggal Sendirian

Kondisi nenek Muntiah, yang tinggal di Desa Pangkat Rejo, Kecamatan Sugio, Lamongan, mengetuk hati relawan Yayasan Berbagi dengan Ikhlas (berkas) arahan Aipda Purnomo anggota Satlantas Polres Lamongan.

Saat ditemukan kondisi sang nenek sangat ngenas hingga membuat yang melihatnya sampai meneteskan air mata. 

Video rekaman kondisi Nenek Muntiah yang diambil relawan Berkas saat mengunjungi kediaman sang nenek pun menjadi viral setelah diunggah oleh Aipda Purnomo dalam akun Instagramnya @poernomo_dtt.

"Dua hari lalu, kebetulan saat itu relawan kami sedang keliling dan sambang (bertemu) para dhuafa," ujar Purnomo saat dihubungi, Minggu (24/1/2021).

Dengan menyematkan caption "berbagi itu nikmat, miris sekali namun masih ada di Lamongan", video berdurasi sekitar dua menit 21 detik yang diunggah oleh Purnomo hingga saat ini sudah dilihat sebanyak 3.864 netizen dan menuai 71 komentar.

"Ada keponakan tapi di rumah sendiri, beda rumah, jadi agak kurang terurus. Apalagi kondisinya sama-sama dhuafa (kurang mampu)," ucap Purnomo.

Muntiah berusia 80 tahun dan sudah pikun, seorang janda dan tidak dikaruniai anak.

Sehari-hari dirawat oleh salah seorang keponakannya bernama Islama, namun berbeda rumah sehingga kurang begitu memperhatikan kondisi Muntiah.

Islama sendiri hanyalah seorang buruh tani, dengan pendapatan terbilang pas-pasan.

"Mbahnya sudah pikun, usianya sudah 80 tahun," kata Islama.

Sementara Kepala Desa Pangkat Rejo Usmin mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan kepada nenek Muntiah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved