Sriwijaya Air SJ182 Hilang Kontak
Peti Jenazah Arneta dan 3 Anaknya Disambut Tangis Histeris Keluarga di Nias Utara
Empat jenazah ibu dan tiga anaknya korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 disambut isak tangis histeris keluarga di Nias Utara
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, NIAS Utara – Empat jenazah ibu dan tiga anaknya korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 disambut isak tangis histeris keluarga di Nias Utara, Provinsi Sumatra Utara.
Keempat peti jenazah tersebut masing-masing Arneta Fauzia (39), Zurisya Zua Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan bayi Fao Nontius Zai (11 bulan).
Empat peti jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182, Jumat (29/1/2021) siang tiba di rumah duka, Desa Siofabanua, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara.
Isak tangis keluarga dan kerabat korban menyambut kedatangan empat peti jenazah itu.
• Jenazah Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi
• Duka Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ182 Asal Lampung, Istri Yohanes Terus Peluk Peti Jenazah
Kedatangan empat peti jenazah tersebut diiringi kawalan patroli Polres Nias bersama sejumlah kerabat dan keluarga korban.
Menurut Yaman Zai, suami dari Arneta Fauzia, kedatangan jenazah datang sesuai yang dijadwalkan.
Perjalanan menuju dari Jakarta menuju rumah duka juga berjalan dengan lancar serta dikawal dari pihak Polres Nias.
"Semua proses pemulangan jenazah korban sesuai jadwal dan tanpa kendala," ujar Yaman Zai, di rumah duka, Jumat (29/1/2021).
Yaman Zai mengatakan jasad istrinya dan tiga anaknya, dimulai sejak pencarian hingga tiba d irumah duka di Kabupaten Nias Utara, yang merupakan kampung halamannya, tidak ada kendala karena semua fasilitas telah disediakan oleh pihak maskapai Sriwijaya Air.
"Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah dan semua yang telah bekerja keras membantu pencarian kepada seluruh korban termasuk keluarganya dan proses selanjutnya masih menunggu dari pihak maskapai," ucapnya.
Menurut rencana keempat korban akan dikebumikan pada Sabtu (30/1/2021) setelah melakukan pertemuan dan membahas lokasi pemakaman para korban.
Pada Jumat malam diadakan ibadah penghiburan.
Keluarga yang melayat juga akan dibagi agar tidak menimbulkan kerumunan.
Jam tangan dan sepatu yang tak pernah sampai ke tangah suami
Kado jam tangan dan sepatu hadiah dari Arneta tidak pernah sampai ke tangan suami yang dicintainya di Pontianak.