Wawancara Eksklusif
Wawancara Khusus dengan Wali Kota Metro Terpilih Wahdi Siradjuddin
Pasangan dr Wahdi Siradjuddin SpOG dan Qomaru Zaman terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Metro.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Pasangan dr Wahdi Siradjuddin SpOG dan Qomaru Zaman terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Metro.
Wahdi-Qomaru menjadi satu-satunya calon independen dalam Pilkada Metro 2020.
Tribunlampung.co.id berkesempatan melakukan wawancara khusus dengan Wahdi, yang notabene punya latar belakang sebagai dokter spesialis kandungan.
Berikut sekilas petikan wawancara khusus Wahdi dengan News Manager Tribunlampung.co.id Yoso Muliawan, Sabtu (30/1/2021).
• KPU Kota Metro Tetapkan Wahdi-Qomaru Sebagai Wali Kota dan Wakil Terpilih
• Wahdi-Qomaru Sambangi Anna-Fritz, Beliau Orang-orang Hebat
Setelah ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Metro, apakah Anda sudah mengetahui kapan agenda pelantikan?
Sudah disampaikan bahwa insya Allah pelantikan akan dilaksanakan pada 17 Februari nanti. Untuk itu, mohon doa agar proses pelantikannya bisa berjalan lancar.
Mengenai jadwal pelantikan nanti, apa saja persiapan yang sudah dilakukan?
Alhamdulillah, kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah kota metro, wali kota metro supaya proses ini bisa berjalan dengan baik. Persiapan lain juga sudah dilakukan seperti fitting baju dan sepatu.
• VIDEO TEASER Persiapan Dawam Rahardjo Jelang Pelantikan Bupati Lampung Timur
Anda terpilih melalui jalur independen. Bagaimana konsolidasi ke pemerintahan untuk ke depannya?
Independen itu adalah aktualisasi demokrasi. Kalau bicara dukungan, tentu berbeda konteksnya. Kalau melalui parpol, jadinya perwakilan partai.
Kami melalui jalur independen muncul sebagai wakil masyarakat. Kami adalah representasi korporasi pemerintahan dan itulah yang disebut good corporate government.
Saya dan wakil tentunya akan menjalankan tupoksinya, sama juga dengan aparatur di bawah yang kami pimpin. Bagaimana juga dengan hubungan antara eksekutif, legislatif, tokoh agama, tokoh masyarakat melebur jadi satu. Saya optimis terjalin dengan baik.
Mengalahkan tiga calon parpol lainnya, bisa sedikit berbagi triknya seperti apa? Sedangkan Anda basic-nya adalah seorang dokter.
Saya sampaikan niat saja dulu. Dari 2015 saya diminta untuk maju. Tapi Tuhan belum berkehendak. Niat itu didukung orangtua, utamanya ibu saya.
Kedua, harus melihat kemampuan diri, karakter masyarakat, segmentasi, dan keinginan masyarakat seperti apa.