UMKM Lampung
Cerita Pengusaha Kue Keranjang di Bandar Lampung Terimbas Covid-19
Pria yang diwariskan usaha kue tutun secara turun-temurun sejak 20 tahun silam itu mengaku hanya memproduksi sekitar 700 buah pada tahun ini.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pandemi Covid-19 ikut berdampak terhadap industri kue tutun atau kue keranjang di Bandar Lampung.
Jumlah produksi kue yang identik dengan perayaan Imlek ini mengalami penurunan.
Seperti yang dialami Hasan Kurniawan (65), produsen kue keranjang cap Teratai.
Pria yang diwariskan usaha kue tutun secara turun-temurun sejak 20 tahun silam itu mengaku hanya memproduksi sekitar 700 buah pada tahun ini.
• Wali Kota Bandar Lampung Minta Warga di Rumah Saja saat Libur Panjang Imlek 2021
• Tahun Baru Imlek 2021, Pemkot Bandar Lampung Tak Keluarkan Aturan Khusus
"Sangat berdampak (Covid-19). Kalau diperkirakan bisa turun sekitar 30 persen," kata Hasan, Senin (8/2/2021).
Hasan mengatakan, pada Imlek tahun-tahun sebelumnya, dapur produksi kue keranjang di Jalan Sadewo Atas, Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung ini mampu memproduksi paling sedikit 1.000 buah.
Sebagai makanan musiman, kata dia, kue keranjang hanya dicari oleh konsumen menjelang perayaan Tahun Baru China atau Imlek.
"Memang khusus kita buat saat Imlek saja. Kalau hari-hari biasa bisa dikatakan kue ini gak ada harga," kata Hasan.
Hasan biasa menjual kue keranjang kemasan 1 kg dengan harga Rp 24 ribu.
Namun di tingkat pengecer, harga kue ini bervariasi, antara Rp 25 ribu-Rp 30 ribu per kg.
Kue keranjang buatannya bisa ditemukan di sejumlah minimarket.
Tak jarang konsumen setia kue keranjang cap Teratai datang langsung ke tempat produksi.
Hasan membeberkan, kue ini menggunakan bahan baku utama tepung beras ketan.
Sebelum dikukus, tepung beras ketan ini direndam dalam air selama kurang lebih 24 jam.
"Paling cepat direndam dalam air selama 12 jam. Semakin lama direndam, maka hasilnya akan semakin bagus," ungkap Hasan. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )