Kunci Jawaban Buku Tematik

Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 78 Contoh Penerapan Nilai Kerakyatan dalam Kehidupan

Berikut adalah kunci jawaban tema 7 kelas 6  halaman 78 contoh penerapan nilai-nilai kerakyatan dalam kehidupanmu sehari-hari.

Penulis: heri | Editor: Heribertus Sulis
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Berikut adalah kunci jawaban tema 7 kelas 6  halaman 78 contoh penerapan nilai-nilai kerakyatan dalam kehidupanmu sehari-hari. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berikut adalah kunci jawaban tema 7 kelas 6  halaman 78 contoh penerapan nilai-nilai kerakyatan dalam kehidupanmu sehari-hari.

Berikut ini adalah ulasan kunci jawaban  Tema 7 kelas 6 berjudul Kepemimpinan subtema 2  pembelajaran 3 tentang Pemimpin Idolaku halaman 73, 74, 75, 76, 77, 78, 79, 80, 81, dan 82.

Selengkapnya materi soal yang dibahas dikutip dari  Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Kunci jawaban Tema 7 kelas 6 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.

>>> Halaman 73 (Pembelajaran 3)

*** Ayo Membaca ***

Wilayah Indonesia sangat luas, dari Sabang hingga Merauke. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk karena terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, agama, adat-istiadat, serta kebiasaan yang berbeda-beda. Bagaimana kita mempertahankan persatuan dan kesatuan? Banyak caranya. Ayo, kita belajar dari cerita berikut!

Kepala Sekolahku, Pemimpin Idolaku

Termenung Pak Welly memandang brosur di hadapannya. Lomba Pidato Anak bertema “Bersatu untuk Maju’ begitu tertulis pada judul brosur. Beliau berpikir keras. lngin sekali ia mengirim Sudin untuk ikut Iomba yang akan diselenggarakan di kota. Tetapi, dari mana dananya? Pak Welly, Kepala Sekolah Dasar Cemara di pelosok Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Beliau lahir di Labuha, Maluku Utara. Setelah lulus pendidikan guru ia pergi merantau ke tanah Jawa untuk mempraktikkan ilmunya. Di sekolah ini, muridnya juga berasal dari berbagai daerah.

Pak Welly senang melihat interaksi antara murid-muridnya. Mereka belajar dan bermain bersama, tanpa mempersoalkan asal-usul. Semua unik, baik karakter maupun kecerdasannya. Salah satu murid Pak Welly bernama Sudin.

Sudin adalah penduduk asli di desa itu. Ia suka membaca, percaya diri, dan komunikatif. Pak Welly ingin Sudin memperoleh pengalaman berharga melalui Iomba pidato. Sambil berpikir cara memperoleh dana, Pak Welly mendaftarkan Sudin sebagai peserta Iomba.

la sendiri yang turun tangan melatih Sudin tiap usai sekolah. Semakin mendekati hari perIombaan, Pak Welly risau. “Andai saja gajiku cukup untuk mendanai Sudin ke kota”, pikirnya.

Hingga suatu sore, terlintas ide di benaknya. Dipandangnya kebun pisang di belakang sekolah. Hampir semua tanaman pisang sudah berbuah dan siap panen. Esok paginya Pak Welly membicarakan idenya dengan para guru. Mereka bermusyawarah mewujudkan ide Pak Welly.

Setelah dicapai kesepakatan, Pak Welly mengerahkan guru, penjaga sekolah, serta murid kelas 5 dan 6.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved