Berita Nasional

Bocah Korban Penculikan di Palembang Ditemukan Dalam Kondisi Mengenaskan

Warga menemukan korban DI dalam kondisi tangan terikat dan matanya ditutup di pinggir jalan sekitar pukul 02.30 WIB.

TRIBUNSUMSEL.COM/PAHMI RAMADAN
Kapolrestabes Palembang menjelaskan kronologi penemuan bocah 4 tahun setelah diculik di ruang kerjanya bersama Dzaky, Sabtu (20/2/2021). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Bocah 4 tahun korban penculikan di Palembang ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Warga menemukan korban DI dalam kondisi tangan terikat dan matanya ditutup di pinggir jalan sekitar pukul 02.30 WIB.

Selama diculik, korban mengaku tidak diberi makan.

Kepada polisi, korban mengungkap ciri-ciri sosok penculik yang sempat membawanya ke rumah seseorang.

Baca juga: Gadis 15 Tahun Jadi Tersangka setelah Bunuh Sepupu yang Memaksanya Berhubungan

Baca juga: Kronologi Penculikan Anak di Palembang, Ibu dan Kakak Korban Kejar Pelaku tapi Gagal

Sosok penculik bocah 4 tahun di Palembang (DI) masih menjadi misteri.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa sebenarnya yang telah membawa lari DI sebelum akhirnya korban ditemukan.

Menurut Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra, identitas pelaku masih dalam penyelidikan.

Irvan yang didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmat Mulyana dan Kasubdit PPA, Iptu Fifin Sumailan, mengatakan korban ditemukan warga setelah jadi korban penculikan.

Ia ditemukan warga saat menyusuri jalan di kawasan Kebun Sayur sendirian dengan mata tertutup dan tangan terikat sekira pukul 02.30 WIB.

Korban lalu dibawa oleh warga tersebut ke rumahnya di kawasan KM 11 Palembang, Sabtu (20/2/2021) sekira pukul 03.00 WIB.

Mendapatkan informasi tersebut, anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Palembang langsung bergerak ke lokasi.

Irvan mengatakan, ditemukannya korban berawal dari telepon warga yang menemukannya.

Kemudian orang tersebut menelepon anggota karena korban dibawa ke rumahnya di daerah km 11.

"Setelah itu anggota kita menjemput korban di rumah warga yang menemukan tersebut sekira pukul 03.00 WIB," ujarnya, Sabtu (20/2/2121).

Kombes Pol Irvan menuturkan, pelaku meninggalkan korban di tengah jalan dengan tangan teringat dan mata tertutup.

Ia menjelaskan kejadian penculikan tersebut terjadi saat korban bermain bersama kakaknya di depan rumahnya di Jalan S Suparman, Lorong Citra Damai 1, Kecamatan Sukarami Palembang sekitar 12.57 WIB, Jumat (19/2/2021).

Setelah itu korban langsung dibawa kabur oleh orang tidak dikenal dan keluarga korban melaporkan kejadian itu.

"Anggota kita langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa 34 CCTV di jalur pelarian pelaku dan juga melalui media sosial (medsos)," ungkapnya.

Untuk identitas warga yang menyelamatkan korban lanjut Kombes Pol Irvan menuturkan, pihaknya merahasiakan identitas orang tersebut karena yang bersangkutan meminta dirahasiakan.

"Kita tidak bisa memberikan identitas orang yang telah menyelamatkan korban, sedangkan motif dan pelaku saat ini masih tetap dalam penyelidikan anggota kita," bebernya.

Sementara itu, Mardiana (38) ibu korban sangat bersyukur anaknya bisa ditemukan.

"Saya sangat berterima kasih kepada Kapolrestabes, Kasat Reskrim, Kasubdit PPA dan anggota terkait," katanya.

Ia menambahkan saat kejadian ia sedang berada di dalam rumah mengurus adik korban yang masih kecil.

"Saya saat itu sedang mengurus anak saya yang paling kecil, saya memastikan keluarga kami tidak ada permasalahan dengan orang lain," tutupnya.

Baca juga: Kronologi Bocah 4 Tahun Ditemukan setelah Diculik, Berjalan dengan Mata Tertutup, Tangan Terikat

Pengakuan Bocah

Pengakuan bocah 4 tahun yang mengalami penculikan di Palembang pada Jumat (19/2/2021).

Kini ia ditemukan dan sudah berkumpul lagi bersama keluarga.

Kabar ditemukannya korban tersebar di media sosial sejak Sabtu (20/2/2021) pagi.

Dari keterangan yang beredar, bocah tersebut ditemukan di jalan dan sudah diamankan di rumah warga serta dilaporkan kepada aparat kepolisian.

Namun tidak dijelaskan secara pasti, di mana tepatnya korban ditemukan.

Nampak ketakutan, korban menyebut bahwa ia dibawa ke rumah seseorang oleh pria yang menculiknya dengan motor Scoopy.

Tidak banyak keterangan yang ia sampaikan.

Saat ditanya apakah dia mengenal pelaku, dengan polosnya ia mengaku tidak kenal.

"Tidak kenal," katanya.

Ia pun menyebutkan ciri-ciri.

"Jaketnya hitam, pakai helm," ujarnya.

Ia pula mengaku dibawa ke sebuah rumah.

Korban juga mengaku tidak mengalami tindak kekerasan selama penculikan terjadi.

"Tidak diapa-apakan," ujarnya yang masih tampak ketakutan.

Apakah diberi makan ?

Dzaky menggeleng mengisyaratkan bahwa ia tak diberi makan.

Pantauan terpisah di kediaman Dzaky yang terletak di Jalan S Suparman Lorong Citra Damai 1 Kelurahan Suka Jaya Kecamatan Sukarame Palembang, hanya suasana sepi tampak di sana.

Dari keterangan seorang warga sekitar, seluruh keluarga korban sudah pergi ke Polrestabes Palembang untuk menjemput pulang Dzaky.

Hanya tampak beberapa perwakilan keluarganya yang berada di rumah, namun masih enggan memberikan keterangan terkait hal tersebut.

Diberitakan sebelumnya perasaan gelisah bercampur sedih masih begitu dirasa Mardiana (38) ibu kandung Dzaky Ichsandra, bocah 4 tahun yang diduga jadi korban penculikan persis di depan kediamannya, Jumat (19/2/2021).

Mardiana mengatakan, kejadian itu terjadi selepas salat Jumat sekira pukul 12.50 WIB.

Ia sendiri sedang di dalam rumah untuk menyusui anaknya.

Sedangkan korban bersama Danis (8) kakaknya, sedang asik bermain sepeda persis di depan pagar kediamannya yang berada di Jalan S Suparman Lorong Citra Damai 1 Kelurahan Suka Jaya Kecamatan Sukarame Palembang.

"Tiba-tiba anak saya yang besar teriak, culik-culik. Saya kaget, terus lari keluar," ujarnya.

Tanpa pikir panjang, Mardiana langsung berlari mengejar pelaku yang dilihatnya hanya ada satu orang pria dan menggunakan jaket, helm, penutup waja dan sepeda motor matic scoopy warna biru.

Namun upaya itu sia-sia sebab pelaku sudah keburu melajukan kendaraannya dan pergi berlalu.

"Saya tidak lihat bagaimana dia membawa Dzaky, tapi Danish lihat. Dia cerita, orang itu (pelaku) langsung membekap mulut Dzaky dan narik dia kebagian depan motor. Terus kakinya menjepit badan Dzaky sehingga tidak bisa bergerak dan dia terus saja pergi naik motornya," ujar dia.

Tak sendiri, warga sekitar yang mendengar teriakan kakak korban, juga langsung berhamburan lari ke jalan untuk berusaha mengejar pelaku.

Namun upaya itu juga sia-sia sebab pelaku dapat meninggalkan lokasi kejadian.

"Kondisi saat itu saya tidak tahu pasti, soalnya lagi di dalam rumah. Tapi setelah kami teriak-teriak, banyak tukang-tukang bangunan yang lagi kerja di depan juga ikut ngejar. Artinya cukup ramai juga tadi," ujarnya.

Terkait siapa diduga pelaku penculik anaknya, Mardiana mengaku tidak ingin berspekulasi.

Dikatakannya, selama ini juga tidak ada intimidasi, pengancaman atau gerak-gerik mencurigakan dari orang lain terhadap keluarganya.

"Kami tidak mau menduga-duga. Tidak tahu siapa yang melakukan ini. Tidak ada juga pengancaman atau gerak-gerik mencurigakan ke keluarga kami. Anak saya memang biasa main sendiri juga di rumah. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di keluarga kami," ujarnya.

Sementara itu, dari rekaman CCTV di lokasi kejadian, diketahui pelaku membawa sepeda motornya ke arah kiri yang bila terus lurus ke depan bisa sampai ke arah kawasan jalan Suka Bangun II.

Pantauan di lapangan, rumah korban berada di dalam lorong Citra Damai 1, hanya berjarak kurang lebih sekira lebih kurang 50 meter dari tepi jalan.

Dugaan Motif

Bocah berusia empat tahun yang diculik orang tak dikenal di rumahnya Jalan S Suparman, Lorong Citra Damai 1, Kecamatan Sukarami Palembang, Jumat (19/2/2021) sekitar 12.57 WIB, memiliki ciri bertubuh tinggi dan berisi.

Hal ini diungkapkan paman korban Hasandri ketika dikonfirmasi.

Menurutnya, pelaku yang berpura-pura menanyakan alamat tiba-tiba langsung membawa 7korban yang saat itu sedang bermain dengan sang kakak.

"Kata kakaknya, pelaku ini langsung menarik adiknya dan menjepit tubuh adiknya pakai kedua kaki. Satu tangan pelaku membekap mulut adiknya dan langsung kabur," kata Hasandri ketika dikonfirmasi.

Sang kakak sempat mengejar, melihat adiknya dibawa orang tak dikenal. Namun, pelaku yang diketahui mengendarai sepeda motor Scoopy langsung tancap gas.

Karena melihat sang adik dibawa kabur, ia langsung memberitahu bibinya. Namun, ketika keluar rumah pelaku sudah tidak ada lagi.

Dilihat dari rekaman CCTV, pelaku saat itu mengenakan jaket warna hitam, sandal gunung dan mengenakan helm monyet warna hitam.

Namun, di rekaman CCTV, menurut Hasandri nopol motor yang dikendarai pelaku tidak terlihat.

Kejadian ini, menurut Hasandri sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang. Pihak keluarga juga akan melihat rekaman CCTV di beberapa rumah warga yang ada di komplek tersebut. Tujuannya, untuk melihat secara pasti nopol kendaraan yang digunakan pelaku.

"Kalau masalah keluarga tidak ada. Sengketa keluarga juga tidak ada masalah hak asuh atau apa. Mungkin, ini kemungkinan masalah bisnis ayahnya. Karena, ayahnya ini berbisnis pembuatan kusen, burung dan beberapa bisnis lainnya. Mungkin ada yang tidak senang karena bisnis ayahnya maju," ujar Hasandri.

Artikel ini telah tayang di  sumsel.tribunnews.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved