Metro
Kisah Sugiono Penjual Kopi Apung Dam Raman, Jajakan Kopi Sambil Mencari Ikan
Ia menceritakan, sejak awal tahun 2020, mulai berjualan dengan menelusuri setiap sudat Dam Raman.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Sambil menyelam minum air.
Peribahasa inilah yang diejawantahkan Sugiono, saat kali pertama menjajakan 'kopi apung' di tengah-tengah Dam Way Raman.
Dibantu sampan berukuran sekitar dua meter yang dibuat ala kadarnya, bapak dua anak ini dengan sabar 'patroli' sembari berharap ada pembeli yang menyeru dari tepian bendungan yang konon dibangun sejak perang dunia ke II.
Sayang, saat bertemu dengan Pak Sugi, sapaan akrab Sugiono, Tribunlampung.co.id tak berkesempatan menjajal kopi apung buatannya yang habis diseruput para pemancing di Dam yang berlokasi di tiga daerah (Metro, Lampung Tengah, Lampung Timur) tersebut.
Baca juga: Keterbatasan Fisik Tak Surutkan Semangat Takdir Ilahi Membuat Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Kayu
Baca juga: Ketua DPD II Partai Golkar Pesawaran Yusak Cari Pahala Lewat Bersepeda
"Saya asli dari sini. Rumah di seberang (Lampung Tengah). Awalnya jaring ikan. Terus saya coba juga jualan kopi. Ternyata lumayan. Tapi sampai sekarang masih nyari ikan juga. Ya sambil menyelam minum air," ucapnya sumringah.
Ia menceritakan, sejak awal tahun 2020, mulai berjualan dengan menelusuri setiap sudat Dam Raman.
Menawari orang-orang yang ditemui di pinggir maupun nelayan yang berada di tengah sungai.
Alhasil, saat ini ia dikenal sebagai penjual kopi apung di wilayah setempat.
Selain harga yang membumi, Sugi hanya satu-satunya 'warung' yang hilir mudik di sepanjang Dam Raman.
Lima termos berisi air panas pun ludes diborong pembeli setiap harinya.
Baca juga: Dugaan Korupsi Rehabilitasi Pasar Cendrawasih Metro Rugikan Negara hingga Rp 481 Juta Lebih
Baca juga: BREAKING NEWS Kejari Metro Tahan 2 Tersangka Kasus Korupsi Rehabilitasi Pasar Cendrawasih