Bandar Lampung
Keterbatasan Fisik Tak Surutkan Semangat Takdir Ilahi Membuat Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Kayu
Meski dengan keterbatasan fisiknya, Takdir Ilahi (52) mampu menghasilkan sejumlah kerajinan tangan berbahan dasar kayu.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menjadi penyandang disabilitas dari lahir ternyata tidak menyurutkan semangat seorang pria asal Gang Serumpun Satu, Kelurahan Kebun Jeruk, Tanjungkarang Timur untuk berkarya demi menghasilkan pundi-pundi uang.
Meski dengan keterbatasan fisiknya, Takdir Ilahi (52) mampu menghasilkan sejumlah kerajinan tangan berbahan dasar kayu.
Bermodalkan cutter dan gergaji triplek, Takdir sudah menghasilkan kerajinan berupa miniatur motor, kaligrafi dan hiasan dinding.
Saat ditemui Takdir mengaku tak mengalami kesulitan dalam menghasilkan karya meski memiliki keterbatasan fisik.
Baca juga: Beauty Vlogger Disabilitas Lampung Miliki 35,5 Ribu Subscriber, Bikin Tutorial Makeup Pakai Dengkul
Baca juga: Kisah Petani Bunga Sedap Malam Asal Tanggamus, Supriadi Tak Bisa Penuhi Permintaan Akibat Hujan
"Tidak ada, paling ngangkat berat itulah minta bantuan orang," ujar pria yang memiliki keterbatasan tangan sejak lahir, Jumat (19/2/2021).
Takdir mengaku bisa menghasilkan sejumlah kerajinan ini dari tahun 1990an awal.
"Saya lupa tahunnya, seingat saya itu saya masih sekolah, saya buat pigura kaligrafi," ungkapnya.
Rupanya kerajinan tersebut diminati sehingga mendorong semangat Takdir untuk terus belajar.
"Dari situ saya mulai tekuni, karena banyak pesenan itulah," bebernya saat ditemui di ruang kerjanya yang berukuran 2x4.
Pria yang melajang ini mengaku jika ia membuat kerajinan tangan dari kayu Jambu.
Baca juga: BREAKING NEWS Kawanan Pencuri Satroni Rumah di Bandar Lampung, Bawa Kabur Motor
Baca juga: Kuliner Lampung, Sate Kambing RM Sudi Mampir Tulangbawang Dagingnya Lezat dan Empuk
"Karena kayu ini kuat dan gampang dibentuk, dan jadilah ini, kaligrafi surat pendek, miniatur motor," terangnya.
Takdir mengatakan hasil karyanya tidak hanya dijual secara langsung tetapi juga bisa melalui pesanan keinginan pemesan.
"Ini sudah pernah ke luar Lampung, paling jauh yang beli dari Malaysia," akunya.
Takdir mengaku membuat sebuah kerajinan kaligrafi dan juga miniatur ini paling sebentar satu Minggu.
"Paling lama satu bulan karena saya pakai alat manual semua," bebernya.
Takdir menambahkan, untuk setiap kerajinannya dibandrol dari harga Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta rupiah.
Baca juga: Dinas PU Bandar Lampung Berencana Lakukan Perbaikan Trotoar pada 2022
Baca juga: DPW PAN Lampung Teruskan Usulan Kepengurusan DPD 15 Kabupaten/Kota ke DPP
"Kalau harga tergantung dari tingkat kesulitannya," tandasnya.
( Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa )