Berita Kecelakaan

Tabrakan Avanza dan Bus Renggut Nyawa 2 Anaknya, Rahmadi Kenang Momen Pelukan Terakhir

Dua anaknya sekaligus meninggal dalam peristiwa kecelakaan tabrakan Avanza dan bus.

HO / Tribun Medan
Penampakan dua kendaraan yang terlibat Jalan Lintas Medan - Pematangsiantar Km 89-90, tepatnya Dusun V, Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Serdangbedagai, Minggu (21/2/2021) malam. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rahmadi (55) berulang kali mengusap wajahnya yang basah air mata. Betapa tidak. Dua anaknya sekaligus meninggal dalam peristiwa kecelakaan tabrakan Avanza dan bus.

Dua anaknya yang meninggal dunia adalah Fahrul Hanafi (22) dan Arzita Haulani (18). Jenazah kedua anaknya berjejer di ruang tengah di rumahnya di Gang Kerto.

Fahrul dan Arzita adalah dua dari 9 korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut Avanza dan bus di Jalan Lintas Serdangbedagai, Sumatera Utara, Minggu (21/2/2021).

Kecelakaan tragis Avanza dan bus telah merenggut nyawa 9 remaja Masjid Al Iman, Deli Serdang.

Baca juga: Kesaksian Penumpang soal Kecelakaan Maut Bus Intra vs Avanza Tewaskan 9 Orang

Baca juga: Pasangan Pengantin Baru Tewas Kecelakaan, Motornya Tertabrak Truk

Sebanyak 9 orang remaja masjid kecelakaan saat hendak menghadiri undangan pernikahan salah seorang remaja masjid di Pematang Siantar menggunakan mobil rental Avanza.

Kepada wartawan, Rahmadi menjelaskan, kedua anaknya pada Sabtu (20/2/2021) pagi bersama dengan 7 orang remaja masjid pergi menghadiri undangan pernikahan salah seorang remaja masjid di Pematang Siantar menggunakan mobil rental.

"Jadi orang ini nginap di sana, Minggunya pulang. Jadi semenjak dari sana, di Pabatu itu lah kecelakaan," katanya pelan.

Terakhir kali dirinya berkomunikasi dengan anaknya pada pukul 20.00 WIB ketika mereka sedang berada di Sidamanik.

Setelah itu, dia mendapat kabar telepon dari teman korban bahwa anaknya kecelakaan.

Merasa belum yakin, dia menghubungi nomor anaknya dan dingkat oleh seorang polisi.

"Mungkin jam 9 di Pabatu, orang itu nyenggol mobil Intra. Saya telepon nomor anak saya, diangkat polisi. Katanya, udah bapak ke sini aja karena ini 9 meninggal, di RS Bhayangkara," katanya.

Dikatakannya, sebelum berangkat kedua anaknya ceria dan sempat bersalaman serta berpelukan.

Ternyata salaman dan pelukan tersebut adalah yang terakhir kalinya bertemu dengan dua dari tiga anaknya itu.

"Ceria-ceria aja. tidak ada tanda-tanda apa. Jadi saya Minggu pergi ke kampung ke Batubara. Biasanya mereka semua ikut arisan," katanya.

Sementara itu, Ketua DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus mengatakan, keluarga besar BKPRMI menyampaikan duka cita mendalam kader-kader terbaik yang aktif di Masjid Al Iman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved