Tribun Lampung Utara
Derita Penyakit Kulit, Bocah 8 Tahun di Kotabumi Lampura Tegar Bantu Orangtua Memulung
Meski kondisi tubuhnya dipenuhi penyakit kulit yang tampak mulai bernanah, tidak menyurutkan semangatnya menemani sang ayah mengais rezeki

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Seharusnya anak seusianya untuk bersekolah, namun Rizki Aprilia (8) mungkin tak tak seberuntung dengan anak-anak seusianya. Sebab di usia sedini itu, warga Jalan Mangga Besar, Kotabumi Selatan tersebut tetap setia membantu ayahnya sebagai pemulung di wilayah Lampung Utara.
Meski kondisi tubuhnya dipenuhi penyakit kulit yang tampak mulai bernanah, tidak menyurutkan semangatnya menemani sang ayah mengais rezeki demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan olehnya. Sebab faktor ekonomi kedua orangtuanya yang memaksa kondisi itu digelutinya.
Baca juga: Pemulung Gelandangan yang Ditemui Risma saat Blusukan Akhirnya Buka Suara
"Sebenarnya rasa sedih itu ada. Apalagi melihat kondisi badan Rizki. Tapi mau gimana Mas. Jangankan untuk biaya berobat. Untuk bisa makan saja kami harus bekerja seperti ini (memulung)," ujar Guntoyo (58), orangtua Rizki, Rabu (24/2).
Pelan namun pasti, Guntoyo mulai bercerita tentang kehidupan ekonomi keluarga dan sakit yang diderita sang anak. Ia mengatakan, penyakit kulit yang dialami Rizki telah berjalan hampir kurang lebih empat tahun lamanya.
Namun lantaran keterbatasan ekonomi, diakuinya dengan terpaksa dirinya belum pernah sama sekali membawa Rizki untuk memeriksakan kesehatan ke pusat layanan kesehatan di wilayah tersebut.
"Iya Mas, memang Rizki tidak pernah saya bawa berobat ke dokter atau semacamnya. Sebab lagi-lagi kendalanya ada pada ketersediaan uang. Hanya saja saya belikan obat salep, itu pun di apotek," tuturnya.
Baca juga: Dua Pemulung Ayah dan Anak Tempuh Puluhan Kilometer Cari Botol Minuman dan Kaleng Bekas
Belakangan diketahui Guntoyo bersama keluarga tinggal dan menetap di atas tanah milik pemerintah. Itu pun hanya pada rumah kecil yang berdiding papan.
Mereka pun hanya pasrah dan terus berjuang bertahan hidup seadanya. Walau terkadang dalam hati kecilnya, dirinya berharap adanya uluran tangan para dermawan yang mau membantu kesembuhan sang buah hatinya.
Rizki mengaku dirinya sehari-hari ikut memulung dengan ayahnya. Ia jalan menyusuri jalan raya demi mendapatkan benda yang dikumpulkan untuk dijual kembali kepada pengepul rongsok. "Saya cuma nemenin Bapak. Gak sekolah," katanya. (anung bayuardi)
Bupati Lampura Budi Utomo Sebut Partisipasi Warga Penting dalam Pembangunan |
![]() |
---|
Warga Wonomarto Lampung Utara Perbaiki Jalan Kabupaten |
![]() |
---|
Update Data, DPT Lampura Capai 444.111 Jiwa |
![]() |
---|
Dibidik Jadi Sumber PAD, Taman Wisata Way Tebabeng Lampura Terkendala infrastruktur |
![]() |
---|
Asbak Bubut Kayu Jadi Oleh-oleh Khas Desa Wonomarto |
![]() |
---|