Kunci Jawaban Buku Tematik

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 Halaman 14, Lingkungan

Simak kunci jawaban tema 8 kelas 5 halaman 14 tentang Lingkungan yang dikutip dari Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Penulis: Reni Ravita | Editor: putri salamah
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Simak, kunci jawaban tema 8 kelas 5 halaman 14 tentang lingkungan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Simak kunci jawaban tema 8 kelas 5 halaman 14 tentang lingkungan berikut.

Berikut ini adalah pembahasan kunci jawaban Tema 8 kelas 5 berjudul Lingkungan Sahabat Kita subtema 1 Pembelajaran 2 tentang Perubahan Lingkungan halaman 14.

Untuk materi soal yang dibahas dikutip dari Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018.

Bahan ajar pada buku tematik Tema 8 Kelas 5 terdapat 4 subtema diantaranya Subtema 1: Manusia dan Lingkungan, Subtema 2: Perubahan Lingkungan dan Subtema 3 : Usaha Pelestarian Lingkungan dan Subtema 4: Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 6 Halaman 57, Banjir Bukan Sekadar Bencana Alam

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 176-177

Kunci jawaban Tema 8 kelas 5 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Berikut kunci jawaban tema 8 kelas 5 halaman 14 tentang lingkungan.

Ayo Renungkan

Apa yang telah kamu pelajari hari ini?

Hari ini saya belajar tentang:

Jawaban

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 33

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 6 Halaman 134, Perubahan Pubertas

Jawab Sesuai Pemahaman masing-masing terhadap materi yang telah kamu pelajari hari ini.

Kegiatan bersama orang tua

Bersama orang tuamu, jelaskan fungsi air bagi anggota keluargamu. Fungsi air bagi anggota keluargaku:

Kegunaan air terhadap seluruh anggota keluarga adalah:

1. Keperluan rumah tangga sebagaimana contohnya adalah untuk mengajak minum, masak, mandi, cuci dan berbagai macam bentuk pekerjaan lainnya.

2. Keperluan umum yang dimana contohnya untuk membersihkan jalan hingga pasar, pengangkutan daripada air limbah, hingga hiasan dari rumah.

3. Keperluan dagangan seperti yang dimana apabila anggota keluarga kita membuat jasa usaha laundry, pertanian, hingga peternakan.

Simak juga kunci jawaban halaman 13

Ayo Membaca

Air sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup di bumi. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Banyak cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan air. Bacalah cerita tentang air berikut.

Semut dan Beruang

Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh, “Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalu banyak mengambil air!”

Beri lalu menundukkan kepala, melihat ke tanah dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci mungil di pundak.

“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil air di sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau kucakar kau!” ancam Beri Beruang.

Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak ke bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air.

Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”

Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit sekali? Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kan masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”

“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!”

Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi semut di lembah!”

Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa di rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohon oak.

Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.

“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidak tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.

Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!”

Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?” tanya mereka.

“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci. Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka melihat seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan tepat ke arah sarang beruang?”

“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”

Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.

“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang.

Kami sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut. “Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah. “Dia pasti sudah menangkap Semut Hitam saudara kami. Ia juga berniat mencakar kami, hanya karena kami mengambil air dari mata air!” kata semutsemut.

“Aku akan menolong kalian menggali di bawah sarangnya. Aku pernah hampir tertangkap dia dahulu.”

Seharian itu, para semut dan Tikus Tanah menggali lubang di bawah sarang Beri. Mereka terus menggali selama sepuluh hari. Beri beruang sama sekali tidak curiga.

Suatu malam di hari kesepuluh, Beri beruang kembali ke sarangnya dengan hati gembira. Ia berhenti di depan rumahnya di pohon oak dan berkata pada dirinya,

“Aku sudah makan dan minum sampai kenyang. Satu-satunya yang bikin aku jengkel adalah semut-semut itu. Mereka masih berani mengambil air dari mata airku! Besok akan aku hancurkan lembah semut itu! Akan kucakar mereka dengan cakarku seperti ini…” Beri beruang mulai mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya ke lantai sarangnya dan… BRRUUKK…

Lantai sarangnya jebol. Beri beruang jatuh ke lubang di bawah sarangnya. Lubang itulah yang telah digali para semut dan Tikus Tanah. Beri Beruang harus terus tinggal di lubang itu, kecuali ada penjaga hutan yang menemukannya.

Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Saat itu Semut Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya terpeleset di jalan. Jadi tidak ada yang merusak kebahagiaan mereka sekarang. Para semut dengan bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.

(Sumber: bobo.kidnesia.com)

Jelaskan peristiwa pada cerita “Semut dan Beruang” dengan bahasamu sendiri.

Tulislah dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Perhatikan penggunaan kata-kata baku.

Perhatikan pula penggunaan tanda baca yang benar.

Jawaban

Suatu hari, Beri si Beruang mengeluh karena mata air terlihat semakin sedikit. Beri si Beruang melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci untuk mengambil air di mata air tersebut. Beri mengancam Semut, namun Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan ancaman Beri. Beri beruang marah dan mencari Semut, namun tidak ketemu. Akhirnya dengan jengkel Beri kembali ke sarangnya di dekat pohon oak.

Semut-semut yang menunggu di lembah Semut gelisah karena kehausan. Akhirnya semut-semut yang haus berbaris menuju mata air. Salah satu semut melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan. Mereka berpikir Semut Hitam telah mendapat masalah.

Seekor kelinci mencoba melarang semut agar tidak pergi ke mata air tersebut. Akan tetapi semut-semut itu tidak takut dan akan pergi menuju sarang Beruang. Di tengah jalan seekor Tupai mengingatkan Semut agar tidak ke rumah Beruang yang sedang marah. Semut-semut tersebut tidak peduli dan menuju sarang Beruang. Sampai di depan pohon oak tua tempat sarang Beruang, mereka menggali sebuah lubang. Seekor tikus tanah yang juga pernah diancam Beruang membantu Semut menggali jebakan.

Beri beruang kembali ke sarangnya dalam keadaan kenyang. Saat Beri teringat ulah semut hitam, ia kembali marah dan mencakar ke segala arah. Ia menghentakkan kakinya ke lantai sarangnya dan terjatuh karena lantai sarangnya jebol karena sudah dibuat rapuh oleh para semut. Akhirnya Beri si beruang jatuh ke dalam lubang di bawah sarangnya.

Semut-semut itu akhirnya hidup damai di lembah semut. Semut Hitam saudara mereka juga sudah kembali ke rumah. Ternyata ia hanya terpeleset di jalan. Para semut akhirnya bebas pergi mencari makan dan minum di hutan.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 Halaman 190, Penghematan Energi

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 3 Halaman 153 Penghematan Energi

Itulah kunci jawaban tema 8 kelas 5 halaman 14 tentang lingkungan( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved